Tanjung, KP – Masih minimnya peralatan pelatihan tenaga kerja yang dimiliki Balai Latihan Kerja (BLK) Tabalong khususnya untuk peralatan Tambang, Bupati Tabalong meminta PT Adaro group terlibat, termasuk menyiapkan instruktur dan alat berat.
Hal itu, disampaikan Bupati Tabalong Dr Drs H Anang Syakhfiani M.Si, saat membuka secara resmi acara Forum Ketenagakerjaan Kabupaten Tabalong, belum lama tadi, bertempat di Pendopo Bersinar Pembataan Tanjung.
Diungkapkan Anang, saat ini peralatan yang ada di BLK masih sangat terbatas, jika perusahaan yang ada di Kabupaten Tabalong membutuhkan skill yang sesuai dengan keperluan, dipersilahkan mendatangkan instruktur dan alat, “BLK ini bisa menjadi pusat pelatihan untuk semua skill, dengan cara seperti ini muncul harapan putra putri Tabalong, minimal kita tumbuhkan harapan kepada mereka,” ungkapnya.
Tabalong mempunyai program mencetak 10 ribu wirausaha baru dan tenaga terampil, dan Desember 2022 lalu sudah tercapai angka 13.500 orang, maka Adaro dan mitra kerja diminta dukung terus pelatihan gratis ini. Sebagian mereka sudah banyak yang bekerja di sektor tambang. Saya ingin menutup episode kepemimpinan saya sebagai Bupati Tabalong dalam rangka melaksanakan upaya ini dalam rangka sinergitas dan kolaborasi, harap Anang.
Untuk mewujudkan wacana itu menjadi kenyataan, Anang minta Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tabalong agar bekerjasama dengan PT Adaro mencari kabupaten/kota yang
melaksanakan hal tersebut, biar semua orang masuk dalam pelatihan, karyawan perusahaan-perusahaan bisa dititipkan di BLK untuk dilatih dan setelah itu direkrut menjadi karyawan. “Jika sudah dapat kabupaten/kota yang melaksanakan ini, nanti kita akan study tiru saya akan pimpin langsung, dengan cara seperti itu kita ingin membuat suatu pola,” tegasnya.
Terkait BLK Kabupaten Tabalong, orang nomor satu di Kabupaten Tabalong ini juga menceritakan pengalamannya bertemu dengan salah seorang warga Tabalong yang dididik di BLK Kabupaten Tabalong bisa bersaing, “ada warga dari Banua Lawas bisa bekerja di perusahaan Multinational Corporation (MNC) Banjarmasin, masuk kesini persaingannya berat dan berhasil, ini bukti bahwa output BLK ini bisa bersaing di luar. Saya juga berusaha mendekati kementerian bagaimana agar BLK ini bisa ditingkatkan,” ujarnya.
Selebihnya, Anang juga menyebutkan tentang bonus demografi, hingga 10 tahun yang akan datang Indonesia banyak mempunyai sumber daya manusia yang produktif, “kita banggakan sebab masa seperti ini jarang ketemu, dampak positifnya karena banyak yang terpelajar, mulai dari S1, S2, S3, SMK dan sebagainya. Jadi kalau dibandingkan dengan SDM sebelumnya jauh lebih baik sekarang,” ujarnya.
Setelah masuk ke usia angkatan kerja, artinya kita kelebihan tenaga kerja baru yang berkualitas, namun Alhamdulillah, tingkat pengangguran di Kalimantan, khusus di Kabupaten Tabalong tidak mengalami kenaikan. Saya ingin memulai di Kabupaten Tabalong agar kita waspada, sebab jika yang pengangguran itu dari kalangan terdidik akan berat. Oleh sebab itu ini yang membuat saya semakin yakin, jika ada kerjasama antara pemerintah Kabupaten Tabalong dengan perusahaan kita wujudkan wacana tersebut, jika nantinya masih mendatangkan dari luar harus kita kurangi utamakan yang di Tabalong,” demikian pungkas Anang. (ros/K-6)