Amuntai, KP – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Ihsanul Amal Alabio, Kabupaten Hulu Sungai Utara terus berkomitmen mengembangkan mutu pendidikan.
Upaya pengembangan mutu pendidikan tersebut sebagaimana yang dilaksanakan belum lama tadi, dengan menggelar seminar pendidikan nasional sebagai bentuk implementasi Merdeka belajar.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula KH. Dr. Idham Chalid HSU dengan mengusung tema “Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka”.
Hadir dalam kegiatan tersebut Penjabat (Pj) Bupati HSU Raden Suria Fadliansyah, M.Pd, Ketua Yayasan Ihsanul Amal Sukiman, S.Pd, MM, Ketua MUI KH. Said Masrawan, Lc, perwakilan dari Dinas Pendidikan HSU serta narasumber oleh ketua Share Edu Indonesia Dr. Shobikhul Qisom, M.Pd.
Ketua Yayasan SIT Ihsanul Amal Alabio Sukiman dalam laporannya mengatakan ada beberapa tujuan yang mendasari kegiatan ini, diantaranya yang pertama sebagai bentuk komitmen SIT Ihsanul Amal Alabio sebagai lembaga pendidikan mandiri berkontribusi dan mendukung pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan dalam pengembangan mutu pendidikan dan membentuk pelajar yang berkerakter dan maju.
“SIT Ihsanul Amal berupaya untuk bersinergi dengan tokoh masyarakat, orang tua, ulama, pemerintah serta SDM internal yang ada di SIT Ihsanul Amal,” ungkap Ketua Yayasan.
Selaian itu tujuan juga mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar. Sehingga dengan adanya kegiatan ini narasumber bisa membedahnya agar kita semua bisa mengadopsi dan mengadaptasi secara cepat dan tepat baik guru maupun orang tua.
Ketiga Kurikulum Merdeka Belajar banyak mengadopsi falsafah pendidikan Ki Hajar Dewantara, yaitu menjadikan sekolah sebagai wadah yang aman, nyaman dan menyenangkan untuk anak menimba ilmu. Sehingga nantinya membentuk generasi yang berakhlak dan
bermanfaat bagi masyarakat dan negara.
Pj Bupati HSU Suria dalam sambutannya mengungkapkan rasa gembira dapat meluangkan waktu untuk menambah pengetahuan demi kemajuan mutu pendidikan dan karakter generasi penerus di kabupaten HSU.
Suria mengatakan pandemi covid-19 sangat memberikan dampak pada dunia pendidikan. Dimana siswa hanya bisa melakukan kegiatan pembelajaran di rumah secara daring. Hal ini berdampak pada keefektifan kegiatan belajar mengajar dan pembentukan karakter siswa.
Oleh karena itu dengan kegiatan ini hendaknya membangkitkan semangat baik guru sebagai garda terdepan pendidikan ataupun orang tua untuk lebih sadar akan pentingnya pendidikan demi kemajuan dan masa depan anak.
Sementara Dr. Shobikhul Qisom, M.Pd dalam seminarnya menjelaskan apa yang menjadi evaluasi pada metode belajar daring yang sebelumnya diterapkan selama pandemi covid-19. Yakni kurangnya tanggungjawab belajar, kurangnya kesadaran guru akan tanggungjawab
memberikan ilmu pengetahuan, kurangnya tanggungjawab siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, dan kurangnya tanggungjawab orang tua akan pentingnya pendidikan anak.
Keberhasilan suatu kurikulum menurutnya harus ada sinergi dan tanggung jawab pihak terkait seperti baik tenaga pengajar, pemerintah daerah serta instansi terkait lainnya.
“Suatu Kurikulum akan berhasil jika Bupati, kepala Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, pengawas pendidikan dan guru-guru serta orang tua mampu membangun tanggungjawab belajar” ungkapnya.
Maka dari itu dirinya berharao sebelum kita mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar hendaknya kita terlebih dari sadar akan tanggungjawab belajar. (nov/K-6)