Marabahan, KP – Kondisi terminal penumpang tipe C Handil Bakti di Kabupaten Barito Kuala memprihatikan, bahkan tidak layak dioperasionalkan.
Informasi diterima dari para sopir di terminal penumpang tersebut, angkutan penumpang yang berangkat dari terminal hanya satu per hari, dan itupun tidak full (penuh).
Para sopir mengakui kini aktivitas terminal angkutan umum di Kabupaten Barito Kuala sepi, karena kurang diminati masyarakat.
Hanya ada satu dua unit angkutan umum yang terparkir menunggu penumpang, itupun dalam sehari kadang tidak berangkat sebab tidak ada penumpang.
“Sepi, mungkin karena sekarang sudah ada jasa travel yang lebih nyaman, travel kan mengantar sampai rumah, kami hanya antar terminal saja,” kata salah satu sopir di Terminal Handil Bakti.
Apalagi kondisi armada kami juga sudah tua dan tidak bagus, sehingga penumpang enggan menggunakan angkutan umum yang ada.
Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, H Gusti Abidinsyah mengatakan, hal ini yang menjadi perhatian Komisi III, karena transportasi merupakan urat nadi kehidupan.
“Padahal transportasi berfungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang pembangunan,” kata Gusti Abidinsyah, di sela monitoring dan evaluasi terminal di Kabupaten Barito Kuala, belum lama ini.
Bukan hanya sekedar mobilitas masyarakat sehari-hari, namun jaringan transportasi memudahkan pendistribusian barang dan jasa (manusia).
“Jadi dapat meningkatkan interaksi antarwilayah yang menyebabkan potensi wilayah tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal,” tambah politisi Partai Demokrat.
Untuk itu, Komisi yang membidangi pembangunan dan infrastruktur ini berkomitmen untuk mencarikan solusi terkait permasalahan terminal tersebut.
Namun untuk mendapatkan solusi yang efisien dibutuhkan sejumlah data, kemudian harus segera dilanjutkan ke penganggaran agar solusi yang sudah didapatkan tidak hanya sekedar wacana,
“Kita akan mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Perhubungan Kalsel sekaligus memantau rencana penelitiannya,” jelas Abidinsyah.
Rencananya, akan dilakukan survei secara konferehensif keberadaan terminal Handil
Bakti, akan diteliti apakah memungkinkan masih tetap dipakai atau jalurnya akan dipindahkan.
Rawan Kecelakaan
Di tempat lain yakni di Kabupaten Tanah Laut juga soroti minimnya perlengkapan jalan umum yang berperan penting mendukung ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
“Karena minimnya perlengkapan jalan menimbulkan kerawanan lalu lintas,” tambah Gusti Abidinsyah
Karena pada Pasal 25 ayat 1 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, setiap jalan yang digunakan untuk lalu lintas umum wajib dilengkapi dengan Perlengkapan Jalan, diantaranya rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, hingga alat penerangan jalan.
“Lampu jalan dan marka jalan menjadi fokus Komisi III karena fungsinya yang amat penting untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, terutama PJU milik Balai Jalan,” tambahnya.
Selain itu, Komisi III menginginkan perlengkapan jalan, baik marka jalan maupun PJU dilengkapi sesegera mungkin, karena jelas urgensinya, terutama yang berada dekat sekolah.
“Ini kan dekat sekolah, jalur ini cukup padat, jadi kami minta juga nanti dibuatkan pita penggaduh atau rumble strip supaya tidak terjadi kecelakaan. Sudah sering terjadi kecelakaan disini, tadi kita juga ada masukan untuk dibuatkan halte dan zebra cross,” ujar Abidinsyah.
Hal ini terlihat pada salah satu titik pemberhentian rombongan yakni di jalan depan SDN Pandahan 2, Kecamatan Bati-Bati, dimana berdasarkan pengakuan dari Kepala Sekolah SDN Pandahan 2, Isnaniah, bahwa acapkali terjadi kecelakaan di situ.
“Baru-baru ini siswa kami yang menjadi korban tertabrak truk, masih rawat jalan karena ada tulang yang patah.
Kami inisiatif dengan dana pribadi membeli traffic cone, tapi beberapa sopir tetap tidak mengurangi laju kendaraan, bahkan traffic cone-nya dilindas begitu saja,” keluh Isnaniah.
Sedangkan rencana pembangunan halte, Kepala Seksi Keselamatan Sarana dan Prasarana Lalu Lintas Jalan, Dinas Perhubungan Kalsel, Ihda Wardati, yang ikut dalam kegiatan monitoring ini mengatakan bahwa saat ini sedang dalam proses.
“Halte bus di depan SDN Pandahan 2 ini rencananya bulan maret sudah jadi, sedang kita kebut,” jawabnya. (lyn/K-2)