Batulicin, KP – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi meminta agar dapat memaksimalkan pemanfaatan lahan tidur, agar dapat meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi.
“Jadi keberadaan lahan tidur harus dimanfaatkan semaksimal mungkin agar bisa mendukung produksi pertanian, agar bisa mencegah terjadinya inflasi,” kata Yani Helmi, usai melaksanakan reses di Desa Salimuran, belum lama ini, di Batulicin.
Misalnya, Kecamatan Kusan Tengah, Kabupaten Tanah Bumbu masih terdapat ratusan hektare lahan tidur di persawahan. Padahal sektor pertanian masih menjadi tumpuan ekonomi utama warga.
“Apabila ini dikerjakan dengan baik maka sektor komoditi beras dapat terpenuhi. Terutama Kusan Hilir dan Tengah merupakan penopang padi terbesar di Tanah Bumbu,” tambah politisi Partai Golkar.
Dari hasil pengamatan, tercatat rata-rata 90 persen di dua kecamatan tersebut berprofesi sebagai petani. Bahkan warga berkeinginan untuk menggarap lahan tidur yang terdapat di Kusan Hilir dan Tengah, namun terkendala beberapa hal.
“Kita akan sampaikan keinginan masyarakat untuk menggarap lahan tidur ini, agar bisa dibantu dari Pemprov Kalsel,” ujar Yani Helmi.
Sementara itu, Kepala Desa Salimuran, Hayuddin menyebutkan, sekitar 200 hektare persawahan di desanya tercatat masih berstatus lahan tidur. Sehingga, perlu adanya keseriusan lagi dari para petani khususnya millenial.
“Artinya kita perlu perhatian, mengingat hasil panen tidak maksimal, sehingga petani menginginkan tempat pengering padi,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tanah Bumbu, Hermanuddin, karena ini merupakan kewenangan kabupaten yang perlu diperjuangakan. Apalagi, penopang utama mereka sebagian besar di Kusan Hilir dan Tengah adalah petani.
“Kita mengapresiasi perhatian Yani Helmi, mengingat Kusan Hilir dan Tengah merupakan penghasil beras, sehingga yang diperlukan petani akan diperjuangkan,” katanya.
Ditambahkan, komisi membidangi ekonomi dan keuangan ini, juga mendukung skala prioritas dari profesi warga desa yang menjadi petani.
“Kita ketahui sendiri perkebunan dan peternakan hingga pertanian itu skala lingkup besar ada pula di provinsi,” tutupnya. (lyn/KPO-1)