Iklan
Iklan
Iklan
HEADLINE

Dewan Dorong Literasi Perpustakaan di Banua

×

Dewan Dorong Literasi Perpustakaan di Banua

Sebarkan artikel ini
PERPUSTAKAAN – Pansus Raperda Perpustakaan dan Pembudayaan Literasi melakukan kunjungan kerja ke Badan Perpustakaan Nasional RI, untuk mendapatkan masukan dalam pembahasan payung hukum tersebut, di Jakarta, belum lama ini. (KP/dprdkalsel)

Jakarta, KP – Panitia khusus (Pansus) Raperda Perpustakaan dan Pembudayaan Literasi mendorong literasi perpustakaan di banua, terutama mendorong semua perpustakaan bisa lebih berkembang.


“Kita perlu mendorong literasi perpustakaan di banua, sehingga Perda ini nantinya dapat berkontribusi mengembangkan perpustakaan,” kata Ketua Pansus Raperda Perpustakaan dan Pembudayaan Literasi, Firman Yusi.

Android


Hal tersebut diungkapkannya usai melaksanakan kunjungan kerja ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (RI), di Jakarta, belum lama ini.


Menurut Firman Yusi, metamorfosa layanan perpustakaan yang sekarang tidak hanya pada layanan masalah perbukuan, tetapi juga bagaimana kemudian perpustakaan bisa berkembang menjadi salah satu pilar dalam pemberdayaan masyarakat.


“Karena targetnya, bagaimana masyarakat bisa menghasilkan produk-produk berkualitas,” tambah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang mengaku banyak mendapatkan masukan dan arahan dari Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando.


Wakil Ketua Pansus, Syaiful Rahmadi mengatakan, Raperda Perpustakaan dan Pembudayaan Literasi di Kalsel ini nantinya bisa bersinergi dengan kabupaten/kota untuk mengembangkan perpustakaan yang ada.


“Semoga ini menjadi Perda yang bagus untuk menunjang literasi perpustakaan sekaligus memberdayakan potensi masyarakat,” kata Syaiful Rahmadi.


Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando mengharapkan agar Perda yang akan disusun dapat menjawab tantangan ke depan, diantaranya mencantumkan tetang ketersedian buku-buku di provinsi Kalsel.


“Kedua, diupayakan agar para bupati/walikota mendorong adanya minat untuk menulis tentang asal usul potensi kebudayaan, pariwisata, ekonomi dan sumber daya manusia (SDM),” katanya.


Selain itu, yang tidak kalah pentingnya mencantum rasio penduduk Kalsel yang kurang lebih 5 juta jiwa ditambah literasi agar subtansinya lebih menukik. “Ini agar Perda yang disusun bisa benar-benar implementatif,” ujar Muhammad Syarif Bando. (lyn/KPO-1)

Iklan
Iklan