Banjarmasin, KP – Namanya viral di media sosial atas dugaan hedon atau bergaya hidup mewah.
Kasat Lantas Polres Malang, AKP Agnis Juwita Manurung ini, ternyata lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2013 itu berasal dari Kota Banjarmasin dan alumnus SMA Negeri 7 Banjarmasin 2010.
Postingan video di TikTok @pejabatcurang memperlihatkan foto AKP Agnis, yang diduga mengenakan kacamata Dior, kemudian potret AKP Agnis sedang menenteng tas mungil berwarna merah yang diduga bermerek Gucci Marmont.
Karena video tersebut AKP Agnis diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur pada Senin, 27 Maret 2023.
Pihak kepolisian sedang berusaha mengklarifikasi hal tersebut dan kasusnya sendiri sudah ditangani di tingkat Polda Jawa Timur.
“Propam Polda Jawa Timur sampai saat ini sedang melakukan penanganan,” kata Putu pada Selasa 28 Maret 2023 dalam keterangannya.
Ternyata Sosok AKP Agnis semasa remaja diungkapkan teman dekatnya Alex, dikatakannya sejak SMP Agnis hidup sederhana.
Gaya hidup hedon yang disematkan terhadap Agnis terlalu berlebihan.
“Agnis adalah anak yatim, ayahnya wafat saat Agnis di bangku kelas 6 SD pada 2004.
Sejak saat itu, Agnis dan kakaknya dibesarkan sosok ibu yang bekerja sebagai pegawai asuransi dan nyambi berjualan pisang goreng dan es batu di sekolah,” ungkapnya kepada wartawan Selasa (28/3).
Alex menambahkan, satu tahun setelah ayahnya meninggal, kakak laki-laki Agnis masuk polisi melalui jalur Bintara Polri tahun 2005.
Posisi tersebut bisa kemggantikan ibunya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk menyekolahkan Agnis dan memberikan support serta pelatihan hingga adiknya Lulus Menjadi Taruna Akpol.
“Saya sangat mengenal keluarga sederhana ini, tentu sangat berlebihan apabila Agnis dikatakan hedon.
Saya juga meragukan foto yang memperlihatkan Agnis memiliki barang branded.
Apakah benar barang tersebut barang mewah yang asli,” tutupnya.
Perlu ditegaskan, Agnis ditinggal selama-lamanya ayahnya sejak Tahun 2004, selanjutnya ibunya seorang diri membesarkan kedua anaknya.
Agnis hanya 2 bersaudara memiliki kakak laki-laki, 1 tahun setelah ayahnya meninggal.
Akhirnya kakaknya bisa menggantikan posisi ibunya untuk memenuhi kebutuhan keluarga termasuk menyekolahkan Agnis.
Dan memberikan support serta pelatihan hingga adiknya lulus menjadi Taruna Akpol. (KPO-2)