Banjarmasin, KP – Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalimantan Selatan (Kalsel) memastikan persediaan LPG Subsidi maupun Non Subsidi cukup terkendali menyambut datangnya bulan Ramadhan. Bahkan disebutkan, stoknya aman hingga Lebaran Idulfitri nanti.
“Ketahanan stok LPG kita bisa sampai satu minggu ke depan. Posisi hari ini ada sekitar 1.500 metrik ton, dan mencukupi hingga satu minggu ke depan,” tutur Ketua Hiswana Migas Kalsel, Hj. Muliana Yuniar, didampingi Wakil Ketua, HM. Irfani dan Addy Chairuddin Hanafiah selaku Dewan Penasihat, Selasa (14/3).
Dijelaskan Hj. Muliana, kebutuhan LPG Subsidi dan Non Subsidi di Kalsel dan sebagian lagi Kalteng sekitar 550 metrik ton per hari. Dan saat ini ada 4 buah kapal yang masuk silih berganti secara rutin mengangkut gas tersebut ke depo mini LPG Pertamina.
“Kapal kita ada empat, dengan muatan 700 metrik ton, 880 metrik ton dan 950 metrik ton, ditambah satu kapal terakhir bermuatan 750 metrik ton. Sebenarnya dalam cuaca normal, tiga buah kapal pun sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan di Kalsel dan sebagian Kalteng,” terangnya.
Karena itu, Hiswana Migas Kalsel menjamin LPG Subsidi maupun Non Subsidi aman saat memasuki bulan Ramadhan hingga lebaran Idul Fitri nanti.
Meski begitu, Hj. Muliana berharap cuaca selalu bersahabat dan tidak menyebabkan gelombang tinggi yang dapat menghambat proses penyaluran LPG.
Dan begitu terus siklusnya, sehingga stok kita sangat aman.
Sementara, Wakil Ketua Hiswana Migas Kalsel, HM Irfani menambahkan, untuk LPG 3 Kg, dalam sehari ada kurang lebih 100 ribu tabung atau sekitar 300 ribu matrix ton yang beredar di Kalsel.
“Jumlah tersebut selalu dapat terpenuhi dengan stok LPG yang cukup banyak di depo Pertamina,” imbuhnya.
Irfani juga menegaskan, jika ada penyelewengan yang dilakukan pangkalan LPG, masyarakat bisa langsung melaporkan ke agen di atasnya.
“Biasanya ada nama agen dan nomor telepon yang bisa dihubungi di pangkalan tersebut,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Hj. Muliana juga kembali mengimbau bagi masyarakat mampu agar tidak menggunakan LPG subsidi 3 Kg, karena peruntukkannya adalah bagi masyarakat miskin.
“Beli gas di pangkalan resmi saja dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp18.500. Kalau beli di eceran itu sudah di luar wewenang kami. Pengawasan kita hanya sampai pangkalan,” tutupnya. (Opq/KPO-1)