Jakarta, KP – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membayarkan zakat perusahaan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mencapai Rp173,07 miliar.
Jumlah zakat BSI yang meningkat 41,2% dibanding periode yang sama tahun lalu tersebut, semakin menegaskan komitmen perseroan untuk terus memperkuat kontribusi bagi masyarakat dan negara.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan, kenaikan zakat tersebut seiring dengan perolehan laba bersih perseroan yang terus bertumbuh sepanjang 2022. Dari total zakat yang disalurkan, sebesar Rp141,40 Miliar merupakan zakat dari laba perusahaan, sementara Rp 31,66 Miliar merupakan zakat pegawai.
“Alhamdulillah, zakat perusahaan dari BSI tahun ini pun menjadi yang terbesar di Indonesia. Semoga dengan naiknya kontribusi zakat ini, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dapat semakin memberikan nilai lebih bagi masyarakat dan penerima zakat sesuai asnaf,” kata Hery.
Pembayaran zakat ini, lanjut Hery, merupakan salah satu keunikan dari bank syariah yang mampu memberikan value terbaik bagi bangsa, yaitu bahwa kemajuan ekonomi didorong baik dari sisi spiritual maupun sosial. Seiring dengan kepercayaan masyarakat yang semakin baik dan kinerja BSI yang impresif, zakat yang dibayarkan perusahaan pun semakin meningkat.
Seperti diketahui, Pada 2021 BSI menyalurkan zakat perusahaan sebesar Rp94 miliar. Jumlah tersebut meningkat menjadi Rp 122,5 miliar pada tahun 2022 dan menjadi Rp173,07 miliar di tahun ini.
Hery menjelaskan, sebagai institusi keuangan syariah yang juga berstatus perusahaan terbuka, BSI memberikan value bagi negara berupa pembayaran pajak. Kemudian juga memberi value berupa Zakat bagi masyarakat dan dividen bagi pemegang saham. Selain itu, sebagai komitmen untuk membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, BSI juga memiliki instrument zakat, shadaqah dan waqaf (ziswaf) dalam layanan perbankan BSI.
BSI membukukan kinerja positif sepanjang 2022 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp4,26 triliun, tumbuh 40,68% secara tahunan (yoy). Dalam usia 2 tahun, BSI telah menjadi market leader dalam industri keuangan syariah di Indonesia, baik dari sisi jaringan, customer based, serta capital untuk dapat melayani masyarakat.
Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di Indonesia, BSI terus mengoptimalkan potensi pengembangan Islamic Ecosystem dalam negeri, mulai dari peningkatan literasi keuangan syariah, menyasar ekosistem Ziswaf, masjid, pendidikan, kesehatan dan industri manufaktur lainnya.
BSI berkomitmen untuk terus berinovasi dalam transformasi digital, seperti yang dilakukan lewat BSI Mobile dan E-Channel yang mempermudah masyarakat menunaikan zakat, di manapun dan kapanpun.
Untuk memperkuat kinerja e-channel, BSI terus menyediakan layanan one stop solution BSI Mobile yang mampu menjangkau nasabah di seluruh segmen dengan mengedepankan kemudahan layanan finansial, sosial dan spiritual.
“Akselerasi digital menjadi kunci kami untuk terus bergerak mengikuti perubahan perilaku nasabah yang serba dinamis, cepat dan aman. Kami ingin mempertahankan dan terus menumbuhkan kinerja positif ini ke depan sehingga BSI bukan lagi menjadi alternatif, namun dapat menjadi salah satu fondasi utama dalam perekonomian Indonesia,” ujar Hery.
{{Kontribusi dan Penyaluran Zakat BSI}}
Sepanjang 2022, zakat BSI yang diserahkan melalui BAZNAS disalurkan ke sejumlah program dengan penerima manfaat sebanyak 145.962 orang.
Adapun program penyaluran zakat BSI terbagi ke dalam beberapa kegiatan seperti bidang Pendidikan dengan program seperti BSI Scholarship, Sahabat Pelajar Indonesia (SPI) & beasiswa tahfidz.
Kemudian di bidang ekonomi terdapat aktifitas utama seperti pengembangan 13 Desa BSI dan pembinaan UMKM yang berlokasi di Aceh, Lampung, Banten, Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat.
Di bidang Kesehatan juga terdapat program seperti bantuan kesehatan untuk daerah bencana dan tertinggal, sementara di bidang kemanusiaan penyaluran zakat salah satunya dilakukan melalui program recovery kebencanaan.
Selain itu, BSI juga menyalurkan zakat untuk pengembangan sarana & prasarana ibadah.(Nau/KPO-1)