Amuntai, KP – Tinginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir ditambah debit sungai yang tinggi mengakibatkan banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) semakin meluas.
Tingginya air yang mulai masuk ke sejumlah ruas jalan dan sebagaian pemukiman penduduk, sejak tiga hari terakhir.
Pantauan, pada Jumat (17/3) kondisi air nampak semakin meninggi mengakibatkan Jalan Ahmad Yani sementara ditutup dialihkan ke ruas jalan lain karena genanangan semakin tinggi.
Sementara itu, sebelumnya Kamis.(16/03). Pemkab HSU lansung bergerak cepat melakukakan koordinasi dan memantau kondisi di lapangan yang dipimpin Pj Bupati HSU, Raden Suria Fadliansyah.
Pj. Bupati langsungbturun ke titik – titik banjir yang ada di wilayah HSU fengan mendatangi rumah – rumah warga yang terdampak sambil
memberikan arahan kepada Kepala Desa dan aparat desa dalam rangka antisipasi dini dan persiapan dalam menghadapi air banjir yang mungkin akan datang lebih tinggi lagi.
Dalam peninjauan dan pemantauan serta koordinasinya Pj. Bupati melihat langsung kondisi dan keadaan masyarakat seperti di Kecamatan Banjang yang berbatasan dengan Kabupaten Balangan dan dilintasi oleh luapan sungai Balangan dan Kecamatan Amuntai Utara yang terdampak banjir.
Suria menghimbauan kepada seluruh Instansi terkait dan BPBD HSU khususnya untuk segera mungkin mengambil langkah langlah awal dalam mengahadapi banjir kali ini.
“Segera bangun koordinasi dan komunikasi khusus dalam menghadapi banjir ini, libatkan instasi terkait dan lintas sektor dan bersama menyatukan langkah di bawah satu komando sehingga bisa maksimal dalam menghadapi bencana,” katanya.
Pemerintah harus hadir di tengah – tengah masyarakat yang terdampak, sehingga tidak ada warga masyarakat yang merasa tidak di perhatikan, hal ini dengan hadirnya Aparatur di
masing – masing desa yang selalu siap dan sedia dalam membantu warganya, lanjut Suria.
Banjir sudah melanda di sebagian besar wilayah HSU ruas jalan di Kota Amuntai sudah mulai tidak bisa lagi di lalui kendaraan roda dua hal ini karena tinggi debit air sehingga memaksa sebagian besar masyarakat kota amuntai untuk me cari alternatif jalur lain yang bisa di lalui dalam berkatifitas sehari – hari. (nov/K-6)