Banjarmasin, KP – Stok garam secara nasional dikhawatirkan menipis karena produksinya yang terganggu disebabkan anomali cuaca. Pasalnya, akibat adanya perubahan iklim tersebut, hujan akan sering turun yang berdampak pada hasil produksi garam.
Hal tersebut diungkapkan Ari, selaku produsen garam konsumsi beryodium Cap Armada, bahwa kapasitas panen menurun drastis sejak tahun 2022 lantaran badai La Nina.
“Produksi garam jauh menurun, bahkan hingga 60 persen dibandingkan saat masih normal. Tentu saja, kondisi ini akan menyedot stok garam yang seharusnya menjadi tabungan petani,” ujar Ari, yang didampingi Wakil Ketua Bidang Perdagangan Kadin Kalsel, H Aftahudin, di sela kegiatan pasar murah yang digelar Kadin Kalsel, Kamis (8/3).
Ari menjelaskan, pabrik pengolahan garam juga terkendala bahan baku. Namun, pasokan ke daerah-daerah masih bisa diatasi.
Untuk wilayah Kalsel sendiri, kata Ari, distribusi garam mencapai sekitar 1.000 ton per bulan. Kebutuhan tersebut hingga saat ini selalu bisa dipenuhi oleh pabrik pengolahan garam dan distributor.
“Jika pasokan garam untuk Kalsel kurang, maka akan kami lakukan penambahan,” tuturnya.
Ari menambahkan, garam beryodium Cap Armada merupakan garam untuk keperluan rumah tangga yang harus melewati proses pengolahan terlebih dahulu sebelum digunakan.
Sementara itu, H Aftahudin mengatakan, ia mempunyai rencana untuk mengajak wartawan melihat langsung proses pengolahan garam di pabrik yang berstandar nasional di pulau Jawa.
“Ada planning ke depan ingin mengajak para wartawan, sehingga dapat mengetahui secara langsung bagaimana cara pembuatan garam yang bersih, higienis dan memenuhi syarat kelayakan untuk dikonsumsi,” ungkapnya.
Selanjutnya, di sisi lain, H Aftah menyampaikan stok gula cukup aman dan terkendali hingga lebaran nanti. Ia juga menghimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir dan tak melakukan panic buying.
“Tahun ini kita berusaha agar harga gula tidak mengalami kenaikan. Dan, Insya Allah harga gula tidak naik sampai lebaran nanti. Jadi, masyarakat tidak usah khawatir,” tandasnya.
Disinggung soal pasokan minyak goreng ke Kalsel, H Aftah belum bisa memastikan. Namun, ia mengakui akan ada penambahan stok dalam waktu dekat.
“Minggu depan akan ada masuk lagi 4 kontainer Minyakita. Tapi, peruntukannya tidak untuk dilempar keluar, melainkan khusus untuk operasi pasar murah,” tuntasnya. (Opq/KPO-1)