
Tanwir Ke 31, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sikapi Isu Strategis
Banjarmasin, KP – Sebanyak 34 DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) seluruh Indonesia melakukan Tanwir ke 31, di Mahligai Pancasila Kota Banjarmasin.
Acara besar yang berada sedikit di level Munas ini, dibuka secara langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Irwan Akib.
Pelaksanaan Tanwir yang kedua kalinya dalam sejarah mahasiswa Muhammadiyah di Kota Banjarmasin mengusung tema bergerak bersama membangun peradaban.
Ketua Umum DPD IMM Kalimantan Selatan, Laili Maskhuri memgatakan pertemuan 34 DPD seluruh Indonesia ini untuk merumuskan sikap politik dan rencana organisasi mahasiswa ke kedepannya.
Menjelang tahun politik 2024, organisasi kemahasiswaan perlu merumuskan sikap politik, yang tidak hanya politik praktis namun gerakan politik nilai.
Nantinya, seluruh sikap politik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah bakal dirumuskan dalam Deklarasi Banjarmasin.
Isi Deklarasi Banjarmasin berupa pikiran dan gagasan yang dihimpun selama pelaksanaan Tanwir selama 3 hari sebagai pernyataan sikap IMM.
Sementara, Ketua Umum DPP IMM, Abdul Musawir Yahya mengatakan sikap IMM bakal kurang lebih sama dengan sikap DPP Muhammadiyah, yang membebaskan untuk anggota untuk memilih dan menjauhi praktek politik praktis.
Walaupun ini termasuk isu eksternal organisasi, namun perlu dibahas sebagai sikap bersama terkait langkah langkah yang harus ditempuh.
IMM tidak bakal pernah menyarankan anggotanya untuk memilih calon Presiden tertentu.
Organisasi mahasiswa ini bakal memberikan sikap soal-soal kebangsaan yang menyangkut wacana penundaan pemilu 2024 dan politik identitas.
IMM secara tegas mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 tepat waktu kecuali akibat krisis, peperangan atau kekacauan, selama tanpa ada alasan yang kuat, penundaan pelaksanaan Pemilu 2024 tidak boleh terjadi.
Untuk isu politik identitas, IMM tidak melarangnya karena setiap orang atau organisasi politik pastinya memiliki identitas tertentu.
Jangan sampai bangsa ini takut dengan politik identitas karena telah digemborkan kelompok tertentu seakan-akan sangar.
Menurutnya dalam politik identitas, para anak bangsa harus meyakini karena memiliki identitas berbeda maka kita harus bersatu.
Untuk bidang internal organisasi bakal membahas pengembangan sumber daya manusia dengan peningkatan pendidikan dan pengembangan ekonomi mahasiswa dengan berwira usaha.
Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Irwam Akib mengatakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah perlu mengembangkan ilmu yang didapat.
Dalam membahas isu strategis dan pelaksanaan kegiatan Muhammadiyah selalu mengedepankan sikap adil dan tidak pernah memihak suku, agama maupun ras.
Staf Ahli Bidang Bidang Hukum Pemerintahan dan Politik Pemprov Kalimantan Selatan, Sultan mengatakan Pemprov Kalsel sangat mengapresiasi pelaksanaan Tanwir ke 31 seluruh Indonesia di Kota Banjarmasin.
Harapannya adalah pemuda Muhammadiyah dapat memberikan kiprah yang positif dalam membangun Provinsi Kalimantan Selatan semakin maju sebagai pintu gerbang IKN. (Mar/K-3)
