Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Tingkat Kegemaran Membaca Kalsel Rendah

×

Tingkat Kegemaran Membaca Kalsel Rendah

Sebarkan artikel ini
IMG 20230319 WA0053

Banjarmasin, KP – Tingkat kegemaran membaca di Kalsel masih rendah, bahkan tidak masuk 10 besar provinsi di Indonesia pada survei kegemaran membaca yang dirilis Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) pada 2022.


Padahal tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat Indonesia sendiri meningkat meningkat 7,4 persen pada 2022, dimana survei dilakukan terhadap 11.158 responden yang tersebar di 102 kabupaten dan kota.

Baca Koran

Penghitungan TGM didasari oleh lima aspek, mulai dari frekuensi membaca per minggu sampai durasi akses internet pada bahan bacaan.


“Ini cukup mengejutkan, memgingat Kalsel dinobatkan sebagai wilayah yang memiliki Indeks Pembangunan Literasi (IPL) tertinggi se-Indonesia pada 2021 dan posisi ke empat pada 2022,” kata Wakil Ketua DPRD Kalsel,M Syaripuddin dalam rilis yang diterima KP, Minggu (19/3/2023), di Banjarmasin.


Menurut Bang Dhin, panggilan akrab M Syaripuddin, hal ini tentunya menjadi PR tersendiri untuk Kalsel, mengingat pembangunan literasi yang tertinggi tidak disertai kegemaran membaca yang tinggi.


“Karakteristik IPL lebih memfokuskan pada sisi hulu yakni pengembangan dan penguatan kelembagaan dan infrastruktur perpustakaan, dan pada sisi ini Kalsel berhasil,” jelas politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.


Namun, semua itu seakan percuma jika kegemaran membaca di Kalsel tidak beriringan dengan IPL.
Bang Dhin mengatakan, menumbuhkan minat baca seseorang di zaman dan era yang serba maju ini memang tidak mudah. Terlebih saat ini, Indonesia menempati rangking ke 62 dari 70 negara yang berkaitan dengan tingkat literasi.


“Artinya, minat baca masyarakat Indonesia termasuk berada di 10 negara paling bawah atau memiliki tingkat literasi yang rendah,” tambah Bang Dhin.


Dijelaskan, rendahnya minat baca masyarakat menghasilkan daya saing yang rendah, indeks pembangunan SDM yang rendah, inovasi masyarakat yang rendah, dan ujung-ujungnya juga berpengaruh terhadap memengaruhi pendapatan perkapita.

Baca Juga :  Dinkes Pastikan, Korban Banjir dapat Layanan Kesehatan


“Saya menantang Dispersip Kalsel untuk membuat terobosan tepat guna dan tepat sasaran agar tahun depan kegemaran membaca Kalsel bisa setinggi prestasi pembangunan literasinya,” ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VI, meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.


“Jangan cuma pembangunan dikejar tapi esensi penting yakni kegemaran membaca juga harus bisa menyusul” papar Politisi yang dekat dengan kaum muda ini.

Bang Dhin melanjutkan bahwa pembangunan literasi berkaitan erat dengan pembangunan kegemaran membaca.


“Orang akan rajin membaca karena infrastruktur perpustakaan yang baik, infrastruktur perpustakaan akan semakin baik karena adanya demand tinggi terhadap perpustakaan” tutup Bang Dhin. (lyn/KPO-1)

Iklan
Iklan