Banjarmasin, KP – Bisnis perhotelan dan restoran di Kota Banjarmasin mulai tumbuh lagi, seiring membaiknya perekonomian pasca pandemi Covid-19 yang meluluhlantakkan semua sendi-sendi kehidupan.
Seperti diungkapkan Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Persatuan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Kota Banjarmasin, Budi Salim kepada Kalimantan Post.
“Okupansi hotel sebenarnya sudah mulai membaik sejak tahun 2021 lalu. Tingkat hunian ada peningkatan sekitar 60-70 persen. Tentunya, kita berharap di tahun 2023 ini lebih baik lagi,” ujar Budi Halim, kemarin.
Dia juga menyambut baik dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di kawasan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur.
Menurutnya, hal ini secara tidak langsung akan mendongkrak bisnis pariwisata dan perhotelan di Kalsel, khususnya di Kota Banjarmasin.
“Seperti yang disampaikan dalam pidato Presiden Joko Widodo terkait IKN yang dimulai tahun 2024 nanti, kita juga mengharapkan tingkat okupansi dan pariwisata makin bertumbuh,” ucapnya.
“Bersama teman-teman PHRI dan Dinas Pariwisata setempat, kita akan terus mendorong untuk meningkatkan objek-objek wisata yang ada di Kalsel agar makin menarik para wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang datang ke banua,” ungkapnya.
Hal tersebut juga menjadi prioritas pemerintah Kalsel dimana sektor pariwisata, perhotelan dan restoran merupakan sektor yang diharapkan mampu mendukung pendapatan asli daerah (PAD).
Namun, di sisi lain, Budi juga menyebutkan belum banyaknya hotel dan restoran yang bergabung bersama PHRI. Padahal, katanya, akan ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh pengusaha hotel dan restoran maupun cafe jika bergabung dalam PHRI.
“Misalnya saja, akan banyak informasi yang kita terima sebagai anggota PHRI. Kemudian, jika ada peraturan yang dirasa memberatkan, atau ada permasalahan yang dialami, maka PHRI akan siap menjembatani dan membantu untuk menyampaikannya ke stakeholder atau instansi terkait,” jelasnya.
Sesuai fungsinya, PHRI sebagai organisasi yang memayungi anggotanya yang bergerak di bidang perhotelan, restoran, jasa boga serta lembaga pendidikan pariwisata, diantaranya mengembangkan potensi anggota, bimbingan, konsultasi, penggalangan kerjasama dan solidaritas, memberikan perlindungan, promosi dalam dan
luar negeri, serta penelitian, perencanaan pengembangan usaha. (Opq/K-1)