Atap-atap rumah yang rata-rata berbahan multiroof terlepas dan berterbangan disapu angin, bahkan rumah milik sejumlah warga pun kanopinya terbang yang terbuat dari baja ringan lepas tak tersisa
BANJARMASIN, KP – Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda sejumlah kawasan di Banjarmasin, Jumat (31/3) siang sekitar pukul 14.30 wita ternyata sempat membuat sejumlah warga yang tinggal di Kecamatan Banjarmasin Utara panik.
Pasalnya, sebagian pemilik rumah di Jalan Jahri Saleh, Komplek Pandan Arum Permai, Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin Utara, rusak berat dan sebagian lain porak-poranda akibat angin kencang yang terjadi secara tiba-tiba.
Atap-atap rumah yang rata-rata berbahan multiroof terlepas dan berterbangan disapu angin. Bahkan rumah milik sejumlah warga pun kanopinya terbang yang terbuat dari baja ringan lepas tak tersisa.
“Keponakan perempuan saya tadi ketakutan dan menangis saat melihat kanopi milik tetangga di seberang rumah lepas dibawa angin. Bahkan Kwh meter listriknya ikut terbang,” tutur Ilham, warga Komplek Pandan Arum RT 15 kepada {{Kalimantan Post}}, Minggu sore.
Bahkam, sampai sekarang Kwh meter rumah yang rusak dan porak poranda sejumlah warga belum ditemukan. Bahkan petugas PLN pun datang memasangkan yang baru untuk sementara,tambahnya.
Tak hanya itu, lanjut Ilham, atap kanopi miliknya juga hampir lepas ditiup angin. Untungnya, kanopi Ilham tiangnya terbuat dari kayu ulin, sehingga lebih kokoh.
“Beberapa kayu penyangganya ada yang lepas juga, untung saja masih kuat menahan. Itu juga tiangnya sempat bergeser,” ujarnya.
Pengakuan serupa disampaikan Icank, warga setempat, di mana atap rumahnya sebagian lepas sehingga air hujan tumpah membasahi isi rumahnya.
“Tadi pulang salat Jumat harinya sudah hujan. Tiba-tiba angin kencang menerjang. Mungkin ada 10-15 atap multiroof saya yang lepas,” ucapnya.
Suasana terasa makin mencekam, kata Icank, saat aliran listrik turut padam. Pasalnya, ada jalur kabel PLN yang putus karena terkena kanopi warga yang lepas.
Icank berharap, malam ini tidak turun hujan, lantaran dia belum sempat memperbaiki dan mengganti atap rumahnya yang hilang. “Semoga tidak hujan, jadi air tidak langsung masuk ke rumah,” harapnya.
Begitu juga diutarakan Opic salah seorang wartawan SKH Kalimantan Post, rumahnya pun porak paranda bahkan Banjir sampai sore karena atap rumahnya terbang sehingga air hujan langsung membasahi lantai hingga malam. (nau/K-3)