Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Elektabilitas Prabowo Salip Ganjar di Survei Capres

×

Elektabilitas Prabowo Salip Ganjar di Survei Capres

Sebarkan artikel ini
IMG 20230410 WA0023
Hasil survei calon presiden (capres) teranyar Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Prabowo berhasil menyalip Ganjar Pranowo dan menempati posisi teratas. (KP/IG Prabowo)

JAKARTA, KP – Persaingan elektabilitas siapa yang menjadi calon kuat Presiden RI semakin ketat antara Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Berdasarkan survei calon presiden (capres) teranyar Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Prabowo berhasil menyalip Ganjar Pranowo dan menempati posisi teratas.

Baca Koran

Adapun survei terbaru LSI ini dilakukan pada periode 31 Maret-4 April 2023 dengan total 1.229 responden. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui telepon. Margin of error survei ini sekitar ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam simulasi tiga nama capres, Prabowo mengungguli Ganjar dan Anies Baswedan. Prabowo mendapat suara 30,3 persen. Kemudian di posisi kedua Ganjar dengan angka 26,9 persen, disusul Anies 25,3 persen.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan membeberkan dari tiga nama itu secara tren hanya Ganjar yang mengalami penurunan jika dibanding survei sebelumnya pada periode Februari. Saat itu Ganjar berada di angka 35 persen

Sementara Prabowo mengalami kenaikan yang saat itu tercatat 26,7 persen. Hal sama juga dialami Anies yang pada Februari lalu berada di angka 24 persen.

“Tren penurunan signifikan dari Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo selama 2 bulan terakhir turun sekitar 8 persen dari 35 persen ke 26,9 persen,” kata Djayadi Hanan saat merilis hasil survei, Minggu (9/4/2023) dikutip berita detik.news.

“Yang menarik di situ penurunan 8 persen itu tampaknya belum diambil atau belum bepindah ke Prabowo atau ke Anies,” ujar Djayadi. (Mau/KPO-3)

Baca Juga :  Majid Ungkap Sanksi Penutupan TPA Basirih Tanpa Solusi Namanya 'Bahapal'
Iklan
Iklan