Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
BanjarmasinTRI BANJAR

Farah Senang Adu Akting Sama Aktor Artis Jakarta di Filim Jendela Seribu Sungai dan TALA When Love Calls From The Bottom of Borneo

×

Farah Senang Adu Akting Sama Aktor Artis Jakarta di Filim Jendela Seribu Sungai dan TALA When Love Calls From The Bottom of Borneo

Sebarkan artikel ini
IMG 20230409 142537
Farah Latifa Andini bersama artis ternama Indonesia, Marcel Chandrawinata, Abun Hadi dan Bella Devita (atas) serta aktor senior Mathias Muchus (bawah). (KP/Istimewa)

BANJARMASIN, KP – Kemampuan olah seni Farah Latifa Andini sudah tak perlu diragukan lagi. Cewek cilik ini selain jago memainkan seni tradisional Kalimantan Selatan seperti Bapandung juga pemain teater, pantomim, menari, baca puisi, pidato dan lain-lain.

Bakat seni yang luar biasa inilah membuat Farah berpasangan dengan Aishah Salsabila dari SDN Sungai Miai 7 Banjarmasin berhasil meraih emas lomba Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2022 kategori pantomim tingkat nasional.

Baca Koran

Segudang pengalamannya di dunia seni ini, membuat perempuan kelahiran Banjarmasin, 15 September 2011, beberapa kali diajak shooting produksi house (PH) Jakarta.

“Kemarin saya diajak shooting di film layar lebar Jendela Seribu Sungai yang merupakan proyek Pemko Banjarmasin dan TALA When Love Calls From The Bottom of Borneo dikerjakan Pemkab Tanah Laut,” paparnya, Minggu (

Di film layar lebar, Jendela Seribu Sungai, Farah berperan sebagai Arbainah, siswa berprestasi di sekolahnya.

“Saya satu frame dengan artis cilik dari Jakarta yakni Bimasena dan Sheryl serta artis senior Ariyo Wahab, Olla Ramlan, Ian Kasela , Bopak Castello, Agla Artalidia,” paparnya.

Olla, Ian Kasela dan Bopak merupakan artis asal Banjarmasin yang sudah malang melintang di ibu kota Jakarta.

“Di film Jendela Seribu Sungai ini digawangi oleh aktor senior om Mathias Muchus,” ucapnya.

Ditambahkan Farah, bermain sama aktor Jakarta, Ka Ariyo Wahab merupakan kali kedua bermain di film layar lebar.

“Sebelumnya, pernah satu judul juga di film “Suami Yang Menangis”. Ini merupaka film yang mengangkat biografi alm ustadz Arifin Ilham asal Banjarmasin,” paparnya.

Di film layar lebar TALA” When Love Calls From The Bottom of Borneo, siswi kelas V SDN Sungai Miai 7 Banjarmasin ini berperan sebagai Nabila
anak dari sebuah keluarga dengan beberapa polemik.

Baca Juga :  Kartini Masa Kini, Ananda Dedikasikan Diri untuk Banjarmasin

“Kalau di film layar lebar TALA ini saya berkesempatan satu frame dengan artis senior seperti Om Jamal Mirdad, Om Felix, dan om Abun Hadi. Saya juga bermain sama artis seperti Marcel Chandrawinata, Amara Angelica, dan Bella Devita,” ucapnya.

Selain itu, di film TALA ini melibatkan 70 persen pemain dari lokal Tanah Laut
termasuk Bupatinya HM Sukamta dan jajarannya.

Farah pun mengaku senang dan bangga bisa terlibat di dalam dua proyek film ini,
karena selain mengasah kemampuan akting juga turut mempromosikan wisata-wisata daerah yang di kemas dalam sebuah film layar lebar.

Senangnya, lanjut dia, bisa satu frame dan beradu akting langsung dengan artis-artis ternama. Bangganya, karena di direct langsung oleh sutradara-sutradara dan tim-tim handal dan luar biasa.

“Saya bisa menggali banyak ilmu dari mereka. Bisa eksplore dan sharing baik tentang dunia akting maupun lainnya,” ucapnya.

Selain itu, kata Farah, tantangan sebagai pemain lokal yang minim ilmu tentu, bisa adu akting dengan artis-artis senior apakah bisa mengimbangi dan sesuai dengan ekspektasi sutradara.

Putri pasangan Dina Sintiani dan Ibni Achiruddin ini menambahkan, untuk proses shooting TALA sekitar tiga minggu.

“Saya dan para pemain luar Tanah Laut menginap di hotel yang sama di sana selama proses shooting. Reading di minggu ke pertama bulan Maret 2023 dan minggu kedua mulai shooting sampe hari kedua Ramadhan,” paparnya.

Jadi, kata Farah, dirinya merasakan uga sahur bareng di resto hotel bareng semua pemain dan crew. “Seru banget dan berkesan,” tandasnya.

“Insha Allah Jendela Seribu Sungai dan TALA TALA” When Love Calls From The Bottom of Borneo tak lama lagi akan tayang di bioskop seluruh Indonesia,” ucapnya.

Baca Juga :  Pengamat Sarankan Pemko Gandeng Ahli dari ULM untuk Pembenahan Lindi

Dina Sintiani, ibunda Farah menambahkan, untuk peran yang dimainkan putri bungsunya semua bisa berjalan mulus.

Selain latar belakang Farah yang memulai berlatih akting dan teater di sanggar sejak usia 4 tahun dan alhamdulillah sudah sering shooting sehingga semuanya lancar

“Disamping itu direct dari sutradara dan tim juga sangat membantu dalam pembentukan karakter yang diperankan,” ucapnya.

Ditambahkan Dina, untuk bisa terlibat di projek shooting tentunya Farah dan rekan-rekannya melalui tahapan casting terlebih dahulu

“Setelah casting, menantikan callingan dari tim. Jika lulus, lanjut dengan proses reading dan pendalaman materi,” ucapnya. (Mau/KPO-3)

Iklan
Iklan