Martapura, KP – Kepala Bappedalitbang Banjar HM Riza Dauly menegaskan, inovasi harus teradministrasi dengan baik, baik data dan dokumennya serta berguna untuk memecahkan masalah.
”Inovasi diharap menjadi jawaban permasalahan strategis di daerah dan di rencana kerja (renja) setiap SKPD. Dengan inovasi, membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan yang lambat menjadi cepat, khususnya dalam hal pelayanan,” ujar Riza saat Rapat Koordinasi Inovasi Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2023, bertempat di Aula Bauntung Martapura, baru-baru ini.
Didampingi Kepala Bidang Litbang dan Inovasi Yanuarsa, menurut Riza, tim harus aktif berperan mengajak rekan-rekan SKPD untuk berinovasi dan turut berperan dalam hasil rekomendasi Sistem Inovasi Daerah yang dokumennya telah selesai dibuat, khususnya dalam rangka mengatasi pengangguran di Kabupaten Banjar.
”Dinas-dinas terkait agar saling berkolaborasi dengan mengadakan pelatihan satu pintu sesuai tupoksinya, karena kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri,” kata Riza.
Kasubbid Inovasi dan Teknologi Nurul menjelaskan, inovasi di SKPD saat ini masih didominasi tata kelola pemerintahan, sebagian lainnya pelayanan publik. 2023 ini agar inovasi sesuai arah pembangunan, maka dilakukan penguatan tim dengan melibatkan beberapa SKPD terkait untuk berkolaborasi bersama Bappedalitbang yang siap mengawal inovasi di Kabupaten Banjar sesuai perannya masing-masing.
”Dinas Kesehatan dengan inovasi di tingkat UPT Puskesmas, Dinas Pendidikan inovasi tingkat sekolah dan Disnakertrans dengan inovasi yang mengurangi tumbuhnya angka pengangguran di Kabupaten Banjar,” pungkasnya.
Rakor ini dihadiri tim inovasi daerah yang keanggotaannya terdiri beberapa dinas, yakni Bappedalitbang, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, DKISP, Disbudporapar, DKPSDM, Disnakertrans dan DPMD. (Wan/K-3)