PALANGKA RAYA, kalimantanpost.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si yang lebih akrab dipanggil Bintang Puspayoga menyatakan kaum perempuan dan anak hingga saat ini masih termarjinal.
“Oleh karena itu, perlunya program nyata untuk meningkatkan pemberdayaan dan perlindungan bagi mereka masih menjadi prioritas pembangunan nasional hingga jangka menengah dan panjang tahun 2045 mendatang,” ucap Bintang Puspayoga di acara
Musyawarah Perempuan Nasional, di Jakarta melalui zoom, Senin (17/4/2023).
Di acara Munas juga diisi dengan paparan dari pemateri pusat, pembekalan sidang, pembahasan isu-isu perempuan dan perlindungan anak, penajaman usulan program PEKKA.
Musyawarah Perempuan Nasional juga diikuti Perempuan Kepala Keluarga
(PEKKA) Kota Palangka Raya melalui zoom dari Kota Palangka Raya, Senin (17/4/2023).
Kegiatan tersebut juga diikuti secara nasional dari seluruh Indonesia, berlangsung dua hari dan dibuka secara resmi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga.
Menurut Ketua PEKKA Palangka Raya Sujatmi, di Kota Palangka Raya, organisasi yang dipimpinnya itu telah berdiri sejak pertengahan 2022 lalu.
“Bahkan sudah dibentuk sampai ke seluruh Kelurahan di Kota Palangka Raya, kecuali Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Rakumpit,” paparnya.
Sujatmi berharap PEKKA makin dikenal di wilayah Kalteng, khususnya di Kota Palangka Raya.
Dijelaskan dia, anggota PEKKA adalah organisasi para wanita atau perempuan yang karena berbagai sebab bertindak sebagai Kepala Keluarga dalam suatu kehidupan sebuah rumah tangga.
Diakuinya banyak hal yang telah diusulkan pihaknya ke organisasi tingkat pusat tersebut. (Drt/KPO-3)