Kegiatan menyedot perhatian warga di tepi jalan dan tidak sedikit dari mereka ikut bergabung
MARTAPURA, KP – Ribuan warga tumpah ruah padati ruas jalan di Kota Martapura, Kabupaten Banjar.
Ini dengan segala atribut dalam bagarakan sahur Pasayangan Bersatu, yang digelar bertepatan 20 Ramadhan 1444 H atau Selasa (11/4) dinihari.
Tidak hanya orang dewasa, remaja bahkan anak-anak tak mau ketinggalan dalam tradisi tahunan.
Membantu masyarakat sekitar untuk bangun dari tidurnya melaksanakan makan sahur agar bisa berpuasa.
Menariknya bagarakan sahur ini berbagai atribut digunakan para peserta sebagai property.
Mulai dari bendera merah putih, keranda, poster, topeng hewan, kostum tokoh kartun, pocong hingga tuyul.
Selain itu juga alat musik seadanya dengan lantunan salawat serta aneka lagu penuh semangat.
Bagarakan sahur yang diikuti warga dan kelompok BPK dari berbagai desa dan kelurahan.
Bahkan dari luar daerah tersebut mengambil rute start dari BPK Pasayangan, Jalan Gedang, Belahan, Berlian, Pangeran Abdurrahman, Keraton, Ahmad Yani dan kembali finish ke garis awal.
Kegiatan menyedot perhatian warga di tepi jalan dan tidak sedikit dari mereka ikut bergabung.
Maki, Ketua RT 3 Pasayangan sekaligus peserta bagarakan sahur menyebut, untuk tahun ini ada peserta yang berasal dari luar daerah.
“Mereka sudah konfirmasi, ada yang dari Banjarmasin dan Tapin juga ikut berpartisipasi, tradisi ini jangan sampai luntur” sebut Maki.
Bagarakan sahur yang paling dinanti tersebut berlangsung cukup tertib hingga akhir.
Dan peserta membubarkan diri kembali ke rumah masing-masing.
Sementara di Kabupaten Hulu Sungai Tengah) juga dalam semarakan Ramadhan, menggelar lomba “bagarakan sahur”.
Ini mengenalkan kembali tradisi bagarakan sahur yang diisi dengan kreatifitas pemuda dan remaja.
Melalui Dinas Pendidikan setempat telah menggelar lomba di Gedung Murakata Barabai, Senin (10/4).
Perlombaan bernuansa islami itu diikuti 40 grup atau sekitar 400 peserta dari berbagai desa di bumi murakata.
Bupati Aulia berpesan agar dalam pelaksanaan bagarakan sahur tidak membuat masyarakat terganggu dalam melaksanakan ibadah.
“Jaga kebersamaan dan ketertiban, bagarakan sahur pada hakikatnya bertujuan untuk mengingatkan warga untuk bersahur,” ungkap Aulia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan HST Muhammad Anhar mengungkapkan antusias masyarakat terhadap lomba bagarakan sahur sangat tinggi, sehingga pihaknya menggelar lomba itu selama dua hari dari tanggal 10-11 April 2023.
“Hari pertama 20 grup, dan 20 grup lainnya pada selasa malam sekaligus pengumuman juara lomba oleh dewan juri,” jelas Anhar.
Total hadiah dalam perlombaan bagarakan Sahur ini senilai Rp15 juta.
Anhar mengharapkan lomba bagarakan sahur dapat dijadikan momen memperbaiki serta mengembalikan nilai-nilai tradisi kreatifitas dan kebersamaan yang kini terkesan mulai memudar (*/ary/K-2)