
Sekejap, Kerugian Belasan Miliar
Berdasarkan rekap desa, total nilai ganti rugi yang diajukan masyarakat Rp12,6 miliar. Nilai itu bisa berubah sewaktu-waktu.
RANTAU, KP – Dalam hitungan sekejap, kerugian capai belasan miliar rupiah.
Ini akibat dua kapal tongkang yang lepas tali labuh jangkar dan begitu cepat papas 35 rumah warga serta alat trasportasi air.
Kejadian memilukan dialami warga Desa Keladan Kecamatan dan kerugian mencapai Rp 12,6 miliar
Tongkang tersebut berlabung Rimau 3336 milik PT Rimau Bahtera Shiping dan MZB milik PT Batu Gunung Mulia (BGM) yang dioperasikan oleh PT Cakrawala Nusa Bahari telah menimpa 35 rumah warga Desa Keladan Kecamatan
Bupati Tapin Drs HM Arifin Arpan MM mengharapkan pembayaran ganti untung tersebut segera dicairkan pihak perusahaan.
Bupati mengaku sangat prihatian atas musibah yang menimpa warganya.
Oleh sebab itu, perusahaan segera memberikan penggantian kepada warga yang rumah dan aset mereka terkena hantaman tongkang pada Sabtu (22/4) lalu,” katanya didampingi istri Hj Ratna Elliyani dan Ketua PMI Tapin H Dedy Arief Budiman saat melakukan kunjungan Senin (24/4).
Berdasarkan rekap desa, total nilai ganti rugi yang diajukan masyarakat Rp12,6 miliar. Nilai itu bisa berubah sewaktu-waktu.
“Saya berharap pihak perusahaan yang terlibat ikut membantu minimal terlebih dahulu sembako untuk memenuhinya kebutuhan sehari-hari para korban terdampak,” ujarnya.
Sisi lain diminta perusahaan pemilik tongkang agar membuat tempat sandar yang permanen jangan di pohon atau semacamnya yang rawan lepas.
“Nanti kita koordinasikan dengan pihak perusahaan untuk membuat tempat tambat atau sandar tongkang yang permanen dilahan-lahan yang sudah dimiliki perusahaan) sekarang ini dan perizinannya kita bantu,” kata bupati.
Sementara dari pihak perwakilan PT Cakrawala Nusa Bahari selaku pemilik tongkang TB BGM 03 dan BG MZB, Farid menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Desa Keladan yang terdampak rumahnya rusak ditabrak tongkang.
“Kejadian ini diluar dari teknis. Kami dari perusahaan turut merasakan musibah yang dialami warga (korban),” ujarnya.
Dikatakan Farid, pada malam harinya paska kejadian pihaknya langsung melakukan pendekatan melalui kepala desa untuk melakukan mediasi dengan warga yang terdampak.
Keesokkan harinya (Minggu 23/4) melakukan inventarisir terhadap rumah warga yang terdampak dan pada sore harinya dihari itu melakukan rapat kembali.
“Kami dari perusahaan melakukan berbagai macam upaya untuk melakukan penyelesaian masalah ini”, katanya.
Kemudian investigasi akan dilakukan pihak asuransi dan hasilnya nanti akan kita cocokkan apa yang sudah kami lakukan sebelumnya sesuai permintaan warga.
“Kita secepatnya akan menyelesaikan, namun untuk perhitungan menunggu pihak independen” jelas Farid.
Sambil menunggu, lanjut dia, pihaknya berinisiatif untuk membuka dapur umum di empat Rukun Tetangga (RT) yang terdampak.
“Sambil dapur umum dibangun, kita salurkan terlebih dahulu paket sembako. Total ada 100 paket untuk warga yang terdampak,” pungkasnya.
Sementara itu Komisi III DPRD Kalsel segera melaksanakan rapat untuk membahas kasus tongkang ini.
“Kita akan segera bahas kasus ini, karena kecelakaan tersebut merusak rumah warga,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, Gusti Abidinsyah yang dihubungi via telepon selular.
DPRD Kalsel sesalkan atas kejadian, apalagi ini sudah kesekian kalinya menimpa warga yang berada di pinggir sungai tersebut.
Sehingga perlu dicarikan solusinya agar tidak terulang kembali.
“Perairan Sungai Barito antara wilayah Kabupaten Barito Kuala dan Tapin tergolong rawan kecelakaan lalu lintas angkutan sungai,” ucapnya. (abd/lyn/K-2)
