Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Hukum & Peristiwa

Tangis Pilu Mantan Kapolres Bukittinggi di Sidang Kasus Narkotika

×

Tangis Pilu Mantan Kapolres Bukittinggi di Sidang Kasus Narkotika

Sebarkan artikel ini
IMG 20230405 WA0044
Sidang AKBP Dody Prawiranegara (detikcom)

JAKARTA, KP – Ada suasana beda dalam membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang kasus narkotika di Mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Rabu (05/03/2023)

Dody terlihat menangis pilu di sidang kasus narkotika. Sambil terisak, dirinya menyebut prestasi yang ditorehkannya sirna karena mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa.

Baca Koran

Awalnya, Dody menyampaikan relasi kuasa membuatnya tidak bisa menolak perintah Teddy untuk menukar barang bukti sabu dengan tawas.

“Relasi kuasa yang berlaku di institusi kepolisian, yaitu rangkai komando dari atasan kepada bawahannya, yang membuat saya tidak kuasa menolak yang kesekian kalinya terhadap perintah Irjen Teddy Minahasa,” kata Dody seperti dikutif kalimantanpost.com dari detik.com, Rabu.

Dody mengaku saat itu dirinya takut menolak perintah Teddy. Kini dia mengaku sadar ketakutan itulah yang membawanya terperosok ke dasar kehidupan yang paling rendah.

“Saya takut, namun perasaan rasa takut saya membawa saya terperosok ke dasar kehidupan paling rendah selama saya hidup,” ucapnya.

Sambil menangis, Dody menyebut prestasi selama bertahun-tahun kini sudah sirna. Dody mengatakan kini hari-harinya diselimuti mendung tak berujung.

“Prestasi yang saya torehkan sejak saya lulus Akpol sekelibat sirna. Saya terbawa dalam pesakitan, dihadapkan dengan permasalahan rumit yang tidak pernah terlintas sekalipun di pikiran saya,” tandasnya.

“Yang Mulia, jujur, saya sampai saat ini tidak berangan-angan mengenai kehidupan yang akan saya jalani kemudian hari. Biasanya saya bisa merasakan siang malam, sekarang saya hanya bisa merasakan mendung yang tak berujung. Semua hanya karena perintah salah yang dilakukan berulang kali oleh seorang jenderal yang sangat menekan batin dan pikiran,” lanjut Dody sambil menangis.

Baca Juga :  Jutaan Rokok dan Jutaan Miras Dimusnahkan oleh Bea Cukai

“Sehingga saya pun ikut terjerumus ke dalam jurang hitam yang tak pernah saya harapkan sekalipun. Saya bersalah, Yang Mulia, dan menyesal telah menyakiti orang-orang yang mencintai dan selalu mendoakan saya,” kata Dody.

“Saya sangat menyesal, kenapa saya harus mengikuti perintah Kapolda Irjen Teddy Minahasa yang tidak pernah sekali pun saya kecewakan saat dia memerintahkan tugas-tugas dan arahan yang wajar,” imbuhnya. (Mau/KPO-3)

Iklan