Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Usai Perkelahian antara Oknum TNI dan Polisi di Kupang, Hasilkan Enam Kesepakatan Bersama

×

Usai Perkelahian antara Oknum TNI dan Polisi di Kupang, Hasilkan Enam Kesepakatan Bersama

Sebarkan artikel ini
IMG 20230421 WA0028
Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma (tengah), Kepala Staf Korem 161/ WIra Sakti Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi (kedua kanan), perwakilan dari Lanud El Tari Kupang Kasibinpersman Lanud El Tari Letkol Adm Adam Toaha (kedua kiri), Wali Kota Kupang George Hadjo (kiri) dan perwakilan dari Lantamal VII Kupang melakukan salam komando usai konferensi Pers soal kasus perkelahian antara oknum anggota Polisi dengan oknum anggota TNI di Kupang, di Lobi Mapolda NTT, Kamis (20/4/2024). (kalimantanpost.com/Antara)

KUPANG, kalimantanpost.com – Gara-gara pertandingan futsal, terjadi perkelahian antara oknum polisi dengan TNI yang terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (20/4/2023) dinihari.

Peristiwa itu berawal suporter tim futsal Ranaka Polda NTT merayakan gol ketika melawan tim dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Baca Koran

Suporter itu melompat ke lapangan, dan langsung ditegur oleh petugas POM TNI AD yang bertugas menjaga keamanan pertandingan itu.

Perkelahian pun berlanjut hingga ke luar Gor, sehingga pertandingan final futsal tersebut terhenti pada pukul 23.30 WITA.

Pada hari Kamis (20/4) sekitar pukul 01.00 WITA terjadi perusakan pos pengamanan Lebaran 2023 oleh sejumlah oknum TNI di Kota Kupang.

Tidak hanya melakukan perusakan, mereka juga membakar kendaraan roda empat milik Polresta Kupang Kota yang diparkir di kawasan Lai Lai Besi Kopan dekat pos pengamanan.

Tak puas, sejumlah oknum TNI itu juga membakar kendaraan roda dua, kemudian merusak kendaraan polisi lainnya.

Setelah kejadian tersebut, lanjut dia, para petinggi Polda NTT dan unsur TNI tiga matra langsung melakukan rapat mendadak untuk meredam perkelahian tersebut.

Berdasarkan pertemuan itu, Institusi TNI dan Polri menghasilkan enam kesepakatan bersama setelah terjadinya bentrok antar-personel kedua institusi itu di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (19/4) malam, yang berujung pembakaran dan perusakan sejumlah fasilitas umum di kota itu.

“Ada enam kesepakatan bersama yang sudah kami hasilkan setelah kami lakukan rapat bersama untuk membahas dan meredam kasus ini,” kata Kepala Kepolisian Daerah NTT Inspektur Jenderal Polisi Johanis Asadoma di Kupang, Kamis.

Kapolda menyampaikan hal itu saat menggelar konferensi pers dengan menghadirkan perwakilan dari tiga institusi TNI, yakni TNI AD, TNI AU, dan TNI AL, serta wali kota Kupang di Mapolda NTT.

Baca Juga :  10 Saksi Diminta Keterangan Oleh KPK Terkait Kasus Korupsi Fasilitas Kredit LPEI

Johanis menjelaskan enam kesepakatan bersama itu dihasilkan agar tercipta situasi kondusif di wilayah Kota Kupang yang dikenal dengan sebutan Kota Kasih itu.

Enam kesepakatan itu meliputi pertama, membentuk tim khusus yang terdiri atas TNI dan Polri untuk menginvestigasi serta memproses kasus tersebut secara transparan.

“Nantinya hasil investigasi akan diserahkan kepada satuan masing-masing untuk proses hukum sesuai dengan aturan kesatuan masing-masing,” ujarnya.

Kedua adalah TNI dan Polri berkomitmen melakukan penindakan terhadap personel yang terlibat. Ketiga, pos pengaman dan pelayanan Idul Fitri yang dirusak akan menjadi tanggung jawab bersama TNI-Polri untuk dibangun kembali secara bersama-sama.

Kesepakatan keempat adalah menggelar patroli gabungan bersama dengan tujuan memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas, terutama menyambut Idul Fitri.

Kelima, mengeluarkan imbauan kepada seluruh anggota TNI dan Polri agar menahan diri untuk tidak melakukan provokasi, terpancing, dan tidak melakukan tindakan anarkis.

“Kemudian yang terakhir adalah memproses hukum dengan memanggil dan memeriksa panitia yang tidak mempunyai izin menyelenggarakan pertandingan futsal dan juga dalam pengamanan tidak melibatkan polisi,” tambah Kapolda.

Kapolda juga mengatakan TNI dan Polri telah sepakat serta memastikan peristiwa bentrokan seperti yang terjadi pada Rabu (19/4) malam hingga Kamis (20/4) dini hari tidak terjadi lagi. (Ant/KPO-3)

Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma (tengah), Kepala Staf Korem 161/ WIra Sakti Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi (kedua kanan), perwakilan dari Lanud El Tari Kupang Kasibinpersman Lanud El Tari Letkol Adm Adam Toaha (kedua kiri), Wali Kota Kupang George Hadjo (kiri) dan perwakilan dari Lantamal VII Kupang melakukan salam komando usai konferensi Pers soal kasus perkelahian antara oknum anggota Polisi dengan oknum anggota TNI di Kupang, di Lobi Mapolda NTT, Kamis (20/4/2024). (kalimantanpost.com/Antara)

Iklan
Iklan