Iklan
Iklan
Iklan
HEADLINE

Warga Muhammadiyah Banjarmasin Antusias Laksanakan Shalat Ied, Tunda Open House

×

Warga Muhammadiyah Banjarmasin Antusias Laksanakan Shalat Ied, Tunda Open House

Sebarkan artikel ini
Warga Muhammadiyah Kota Banjarmasin antusias melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 H di halaman parkir Kantor Samsat 1 di Jalan A Yani Kilometer 6 (kalimantanpost.com/Mardiyanto)

BANJARMASIN, kalimantanpost.com – Warga Muhammadiyah Kota Banjarmasin cukup antusias melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 H di berbagai tempat di Kota Banjarmasin.

Ada beberapa tempat digelarnya shalat Ied di antaranya di Mesjid Al Jihad Jalan Cempaka Besar, halaman Gedung Sultan Suriansyah di Jalan Brigjen Hasan Basri, halaman parkir Kantor Samsat 1 di Jalan A Yani Kilometer 6 serta Pertokoan di Jalan Sultan Adam.

Android

Seperti di Mesjid Al Jihad, warga mengikuti sholat Ied dengan khidmat dan mendengarkan khutbah Idul Fitri dengan khusyuk.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banjarmasin 04, Taufik Hidayat mengatakan jumlah jemaah yang mengikuti shalat Ied ini mencapai 5.000 orang.

Taufik mengungkapkan jumlah jemaah yang mengikuti shalat Ied tidak kurang dari tahun sebelumnya.

“Kalkulasinya mulai dari lantai satu dan lantai dua masjid yang penuh, halaman juga penuh,” tutur Taufik Hidayat.

Sementara terkait perbedaan penetapan 1 Syawal yang berbeda, dia mengatakan tidak masalah serta menganggap sebagai sesuatu yang perlu diperdebatkan.

“Bagi kita, jagalah ukhuwah islamiyah. Alhamdulillah mari kita jaga suasana Kota Banjarmasin tetap kondusif,” pesannya.

Anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan, Meldy Muzalda Elfa mengatakan perbedaan penetapan 1 Syawal sebagai sesuatu hal yang biasa dan tidak perlu diperdebatkan lebih lanjut.

Menurutnya, perbedaan ini justru mengajarkan untuk lebih bertoleransi. Ibadah puasa yang telah dijalankan harus membuat seseorang menjadi pribadi yang muttaqin, yaitu pribadi yang mengharapkan ampunan dari Allah, mampu menahan amarah, saling memaafkan, saling menghargai perbedaan dan saling bertoleransi.

“Artinya kalau orang sudah muttaqin, akan memandang masing-masing dan saling menghargai,” ucapnya.

Secara pribadi, dirinya tidak merasa aneh karena perbedaan dalam merayakan lebaran sudah sering dialaminya pada beberapa tahun lalu.

Meldy mengingatkan bagi yang merayakan lebaran lebih dahulu, untuk tetap menghormati mereka yang masih menjalankan ibadah puasa.

Salah satunya dengan menunda pelaksanaan open house atau acara ramah tamah yang biasanya pada hari Jumat ini (21/4) ke hari Sabtu (24/4).

Sementara itu, perbedaan lebaran ini membuat sedih, salah satu warga Kota Banjarmasin, Akbar.

Walaupun bisa merayakan Lebaran dengan penuh suka cita, namun perasaan sedih tetap terasa dalam batinnya karena pelaksanaan lebaran tahun ini berbeda.

“Perasaan saya tetap sedih terutama setelah shalat Ied di lapangan dan balik ke rumah.
Saat di Lapangan Sholat Ied dan di Parkiran terasa sangat ramai, tapi pas pulang ke rumah, koq terasa sepi. Ternyata masih ada tetangga yang belum merayakan lebaran, hal inilah yang membuatnya merasa sedih,” ceritanya. (Mar/KPO-3)

Iklan
Iklan