BANJARMASIN, kalimantanpost.com – Sebanyak 40 partisipan akan terlibat meramaikan Perayaan Hari Tari Dunia Kalimantan Selatan 2023, berlokasi di Wetland Square Banjarmasin, Sabtu (6/5/2023) mulai pukul 16.00 WITA.
Digagas EDP Banua yang berkolaborasi dengan Wetland Square sebagai wadah kreatif yang masih segar di Banjarmasin mengangkat tema Banua ExtraordiNARI diacara Perayaan Hari Tari Dunia Kalsel.
Usai acara pembukaan pukul 16.00 Wita, akan dilanjutkan pementasan tari dan puncak acara pada pukul 22.00 Wita.
“Direncanakan akan mengajak semua partisipan Menari Bersama untuk berbagi kebahagiaan dalam hari Tari Dunia 2023,” papar Direktur Excelsior Dance Project Banua (EDP Banua), Gita Kinanthi melalui rilisnya, Jumat (5/5/2023).
Ditambahkannya, target penari yang terkumpul kurang lebih 150-200 orang, meraka tak hanya berasal dari kalangan remaja namun ada juga segmen anak-anak.
“Selain sanggar/komunitas dari Banjarmasin, ada pula yang datang dari kota Banjarbaru, Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah,” ucap dosen STKIP PGRI Banjarmasin ini.
Gita menambahkan, materi tari yang dibawakan sangat bervariasi, mulai dari tari tradisional khas Banjar seperti tari Radap Rahayu, tari Kreasi Dayak yang dibawakan oleh Sanggar DAS Barito (Poyang Jeko), Modern Dance oleh Scarlet Dance Academy, Donbosco Crew,Wiramartas, penampilan dance cover K-Pop dari HAS NaRI Generation, Tradisional Dance Sport dari ALA Project, M.Fikri Azhari membawakan tari Ambreg karya koreografer muda dari Tim Ksatria Pemenang Indonesia Mencari Bakat 2021, Prodi Pendidikan Seni Tari STKIP PGRI Banjarmasin mempersembahkan tari Bali
Lalu, Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM memeriahkan dengan Line Dance, kemudian ada juga Scarlet Cheerleader, Rizqa Aurelia Fithri dari Putri Tari Cilik Tari Kalimantan Selatan, dan Arnessa Ziefanka Putria yang tergabung dengan Flores Classical Ballet School, dan masih banya lagi yang akan unjuk kebolehan.
Selanjutnya, kata Gita, pada 20 mei 2023 akan digelar perayaan hari Tari Dunia Kalimantan Selatan di Ibukota, Banjarbaru.
Dipersembahkan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Banjarbaru. Ratusan penaripun akan menakjubkan Kalimantan Selatan dalam helat perayaan tahunan ini.
Sejarah Tari Dunia sendiri berawal di Paris 1982, Komite Tari dari International Theatre Institute (ITI) menjadikan tanggal 29 April sebagai Hari Tari se-dunia(World Dance Day). Dipilih dari tanggal lahir pencetus Balet Modern di Perancis yaitu Jean-Goerges Noverre (1727-1810).
Selanjutnya, berbagai negara dan daerah ikut merayakannya. Betujuan untuk merayakan berbagai jenis tarian, memaknai daya tari sebagai bagian dari peradaban manusia serta untuk menyatukan orang-orang dengan menggunakan “Bahasa” tarian.
Tari bukan saja sekedar hiburan tapi tari adalah media solidaritas masyarakat dengan segala dampak positifnya.
Excelsior Dance Project Banua (EDP Banua),meyakini bahwa melalui tari akan tercipta keharmonian. Sehingga aktif menghelat Hari Tari Dunia Kalimantan Selatan (HTDKS) sejak 2015 yang berlokasi di Banjarmasin dan Banjarbaru.
Tak sekedar sebagai ajang seremonial insan tari tetap sebagai media guyub dan sharing untuk mendukung perkembangan tari di Banua.
Digaungi oleh Gita Kinanthi, yang didukung Lupi Anderiani, Novyandi Saputra, Noza Kurniawan, Ridha Annajmi, H.E Benyamine dan Akademi Bangku Panjang Mingguraya Banjarbaru.
Berbasis kegiatan non profit, kolaborasi dan kreatif diharapkan acara ini mampu dilaksanakan konsisten setiap tahun dan memberi peristiwa yang berkesan. (Mau/KPO-3)