Pelaihari, KP – Wakil Ketua DPRD Kalsel, M Syaripudin melakukan edukasi kepada masyarakat, terkait pentingnya melakukan penghijauan.
“Karena penghijauan perlu partispasi masyarakat,” kata Bang Dhin, panggilan akrab M Syaripuddin, saat sosialisasi di Desa Trans Telaga, Kelurahan Karang Taruna, Kabupaten Tanah Laut, kemarin.
Menurut Bang Dhin, penghijauan atau reboisasi penting dilakukan secara konsisten menjaga kelestarian alam untuk masa yang akan datang.
“Dengan alam yang lestari, ujarnya, banyak manfaat yang akan dirasakan,” tambah politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, usai Sosialisasi Perda Nomor 7 tahun 2018 tentang Gerakan Revolusi Hijau.
Salah satu manfaatnya yakni mencegah erosi tanah, melestarikan kesuburan lahan, menjaga struktur tanah, mencegah terjadinya longsor, berkurangnya efek pencemaran udara yang disebabkan oleh lingkungan dan radikal bebas khususnya dari polusi kendaraan.
“Dan yang paling penting ialah membuat udara tetap bersih dan sehat,” ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VI, meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Ditambahkan, udara yang sehat tentunya akan menurunkan risiko terkena penyakit kronis, seperti stroke, jantung dan beberapa jenis kanker lainnya makanya butuh partisipasi masyarakat.
Untuk itu, Bang Dhin mengajak untuk sama-sama berpartisipasi melaksanakan penghijauan dari lapisan masyarakat terbawah, yakni di rumah masing-masing.
“Ini sesuai amanat Perda Nomor 7 Tahun 2018 tentang Gerakan Revolusi Hijau,” ujar Bang Dhin.
Lebih lanjut diungkapkan, untuk tercapainya segala tujuan dari Perda tersebut, perlu partisipasi semua pihak termasuk pemangku kepentingan dan seluruh warga masyarakat, dengan cara melakukan perubahan perilaku untuk menanam dan memelihara pohon secara cepat, tepat, dan menyeluruh.
Kepada para peserta sosialisasi yang begitu antusias, Bang Dhin menerangkan bahwa tujuan dari dibentuknya Perda ini ialah meningkatkan luas tutupan lahan bervegetasi, menurunkan tingkat kekritisan lahan, meningkatkan produktivitas lahan, serta mengurangi resiko terjadinya bencana alam.
Gerakan Revolusi Hijau dilaksanakan oleh seluruh masyarakat secara terencana, terintegrasi, dan berkelanjutan.
“Mari kita berkomitmen untuk melakukan penghijauan demi masa depan alam yang lebih baik,” pungkas bang Dhin. (lyn/KPO).