BANJARMASIN, kalimantanpost.com – Hati siapa yang tak sedih melihat buah hatinya yang masih berusia 4 tahun tak berdaya,
mengalami sendi bahu tergeser dan tulang selangka bahu patah akibat diduga oknum guru TK Paud di sekolahnya.
“Hati kami hancur melihat anak kami yang setiap hari minum obat penahan sakit dosis tinggi. Pengorbanan batin kami melihat anak tidak bisa bergerak kesakitan dan sampai saat ini belum bisa dipastikan kembali normal tulang bahu anak kami,” begitu RA dalam postingan di media sosial yang sempat viral, Senin (29/5/2023) siang.
Di Sosmed, RA menceritakan kejadian ini sudah terjadi tiga bulan lalu, namun baru diketahuinnya pada hari Jumat, 26 Mei 2023 lalu.
Dirinya pun bercerita di sosmed, seorang saksi mata saat anaknya mengalami tindakan kekerasan di sekolah menghubunginya Jumat (26/5) setelah salat subuh
Akibat tindakan kekerasan oknum guru tersebut, anaknya yang masih berusia 4 tahun mengalami tulang selangka bahu patah dan sendi bahu geser.
RA pun bercerita, dalam postingannya, awalnya mengira mendapatkan Informasi yang diterimanya dari sekolah, anaknya mengalami kecelakaan dan tersungkur di lantai.
Walaupun keterangan ini dianggap janggal namun dirinya mempercayai serta berusaha mengobati anaknya hingga sembuh.
“Kekerasan anak, penganiayaan anak yang ditutupi. Rasa trauma besar ulun sebagai ibu untuk menyekolahkan anak ulun, pengorbanan kami mengobati anak ke dokter spesialis (medis dan non medis),” tulisnya lagi.
Atas kejadian ini, RA telah melaporkan ke Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Polda Kalsel, Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, serta DP3A Kota Banjarmasin.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin menyesalkan kejadian penganiayaan yang dilakukan oknum guru yang viral di dunia maya.
Kabid PAUD Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Fuad yang dihubungi melalui Whatapps menyatakan pihaknya menyesalkan kejadian yang menimpa anak berusia 4 tahun ini.
Pihaknya telah menerima secara langsung pengaduan yang dilakukan ibu korban yang berinisial RA.
“Ibunya telah mengadukan kasus ini ke Disdik Kota Banjarmasin dan kebetulan saya telah menerimanya secara langsung,” papar Fuad.
Dia pun sangat menyesalkan kejadian ini, kejadian ini pun baru mereka ketahui setelah ibu korban menceritakan secara langsung kepadanya.
“Dinas pendidikan Kota Banjarmasin menjadwalkan kembali untuk bertemu dan mediasi lanjutan pada hari selasa tanggal 30 Mei 2023,” tutur Fuad. (Mar/KPO-3)