Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Beberapa Perairan di Indonesia

×

Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Beberapa Perairan di Indonesia

Sebarkan artikel ini
IMG 20230502 WA0008
Peta potensi gelombang tinggi pada 2-4 Mei 2023 yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Senin (1/5/2023). (kalimantanpost.com/Antara)

JAKARTA, kalimantanpost.com – Gelombang tinggi hingga empat meter berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 2-4 Mei 2023.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Eko Prasetyo di Jakarta, Senin (1/5/2023), mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadi peluang peningkatan gelombang tinggi.

Baca Koran

Ia mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur laut-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru dan Laut Arafuru,” katanya.

Kondisi itu, lanjut dia, menyebabkan terjadi peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa-Pulau Sumba, Samudra Hindia selatan Banten-Jawa Barat, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, perairan Pulau Sawu, Laut Sawu, perairan Kupang-Pulau Rote, Samudra Hindia selatan NTT.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Laut Natuna utara, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Bitung-Kepulauan Sitaro, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Raja Ampat-Jayapura, Samudra Pasifik utara Halmahera-Jayapura, perairan timur Baubau-Kepulauan Wakatobi, perairan selatan Pulau Buru-Ambon, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafuru.

“Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah-NTB,” paparnya.

Eko Prasetyo mengimbau masyarakat selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi, seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).

Baca Juga :  Dispora Kalsel Gelar Pertemuan Organisasi Kepemudaan, Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Pemuda

Selain itu, kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter). (Ant/KPO-3)

Iklan
Iklan