Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
AdvertorialKabar BanuaTabalong

Hadapi Musim Kemarau, Hindari Pembakaran Hutan Membabi Buta

×

Hadapi Musim Kemarau, Hindari Pembakaran Hutan Membabi Buta

Sebarkan artikel ini
Hal 4 Tabalong Adv 1 3 klm 1
BPBD TABALONG - Melakukan kunjungan ke Desa Panaan guna menghimbau bahaya pembakaran hutan. (KP/Ist)

Tanjung, KP – Untuk menghadapi kemarau yang diperkirakan terjadi di pertengahan Juni 2023 hingga September 2023 mendatang, warga Panaan Kecamatan Bintang Ara Kabupaten Tabalong diberikan sosialisasi agar tidak melakukan pembakaran hutan yang membabi buta, termasuk membakar sampah dan sebagainya.

Hal itu, sebagaimana diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong Zahirsyah Manuar, belum lama tadi di Tanjung.

Baca Koran

Menurut Zahirsyah, jika ada masyarakat yang ingin membakar apa saja termasuk sampah agar memperhitungkan kepulan asap yang ditimbulkan, Kita telah memberikan arahan kepada masyarakat Desa Panaan, jika melakukan pembakaran seperti membakar sampah dan lainnya agar memperhitungkan dampak asapnya, ujarnya.

“Jangan membakar hutan atau kebun dengan membabi buta, jika memang bisa dikendalikan dipersilahkan selama tidak besar, sebab kita juga memberitahu, jika ada asap api akan terlihat dari satelit,” terang Zahirsyah.

Dalam kunjungannya ke Desa Panaan beserta rombongan pihaknya juga menghimbau kepada warga jika melihat hotspot (titik api) agar bisa

melaporkan kepada aparat yang berwenang, “kita juga menghimbau jika ada melihat hotspot agar melaporkan ke pemerintah yang berwenang, bisa dengan cara berjenjang seperti melalui kecamatan, untuk diteruskan ke tingkat Kabupaten Tabalong,” ujarnya.

Jika masyarakat menemukan titik api silahkan dilaporkan, dan nantinya kita juga dari BPBD Kabupaten Tabalong akan melaporkan titik api tersebut ke BPBD tingkat provinsi. Adapun estimasi kemarau untuk Kabupaten Tabalong akan terjadi di pertengahan Juni, dan puncaknya akan terjadi di pertengahan September 2023 dan sudah ada di lima kabupaten di Kalsel yang sudah masuk masa kemarau, tapi bukan Tabalong, demikian pungkas Zahirsyah.l

Untuk informasi, istilah titik api/hotspot adalah jumlah kejadian kebakaran lahan/hutan yang terjadi di suatu wilayah. Adapun titik api yang dideteksi dari Satelit adalah titik panas atau hotspot yang banyak dan menggerombol menunjukkan adanya kejadian kebakaran lahan/hutan di suatu wilayah. Hotspot merupakan suatu area yang memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan dengan sekitarnya yang dapat dideteksi oleh satelit. Area tersebut direpresentasikan dalam suatu titik yang memiliki koordinat tertentu.

Baca Juga :  Dinas PUPR Gelar Latihan Tenaga Konstruksi

Satelit yang dikenal untuk mendeteksi hotspot/titik panas adalah Satelit NOAA, Terra/Aqua MODIS, maupun data satelit penginderaan jauh. Saat ini, data inilah yang masih paling efektif dalam memantau kebakaran lahan dan hutan untuk wilayah yang luas dan cepat.

Teknologi satelit penginderaan jauh saat ini memungkinkan memantau kebakaran lahan dan hutan secara near real time/mendekati waktu nyata. (ros/K-6)

Iklan
Iklan