Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Olahraga

Indonesia Berpeluang Lolos dari Grup D Piala Asia 2023, Ini Alasannya

×

Indonesia Berpeluang Lolos dari Grup D Piala Asia 2023, Ini Alasannya

Sebarkan artikel ini
IMG 20230512 WA0004

DOHA, kalimantanpost.com – Tim nasional Indonesia berpeluang mengukir sejarah lolos keputaran kedua Piala Asia 2023, 14 Januari 2024 menyusul diuntungkan drawing Grup D di Doha Qatar, Kamis (11/5/2023) malam yang dihuni Jepang, Iraq dan musuh bebuyutan Vietnam.

Melihat peta kekuatan Grup D, lawan paling berat hanya Jepang yang telah menjadi juara empat kali Piala Asia. Lalu Iraq yang pernah sekali menjadi juara Piala Asia kekuatannya cukup imbang dengan pasukan Garuda.

Baca Koran

Bagaimana dengan Vietnam. Beberapa kali pertemuan, Indonesia memang kesulitan menang. Namun, kali Indonesia akan bisa mengatasi saingan berat di Asia Tenggara.

Prediksi tersebut menyusul dengan kehadiran pemain-pemain naturalisasi Indonesia seperti Elkan Baggott, Jordi Amat serta Shayne Pattynama dan Sand Walsh maupun Marc Klock.

Jordi Amat merupakan pemain syarat pengalalam yang pernah bermain di Liga Spanyol dengan membela tim Espanyol sebanyak 41 kali (2010-2013), Rayo Vallecano (
2012–2013), di Liga Inggris dengan memperkuat Swansea City sebabyak 52 kali (2013-2018), Real Betis (2017-2018), Rayo Valecano (2018-2020), Eupen (2020-2022).

Shayne Pattynama saat ini menbela klub Viking FK Liga Utama Norwegia, Sand Walsh memperkuat klub Liga utama Belgia, KV Mechelen, sedangkan Elkan Baggot bermain di.klub Liga 3 Inggris Cheltenham Town.

Belum lagi bila proses naturalisasi Ivar Jenner, dan Rafael Struick selesai sebelum Juni ini, kekuatan Indonesia cukup ‘menakutkan’ dan bisa bersaing di level Asia.

Di kombinasikan dengan pemain berpengalaman berkiprah di luar negeri seperti Witan Sulaiman, Egy Maulana Vikri yang pernah di klub Liga Eropa seperti Polandia dan Slovakis, Pratama Arhan di klub Liga 2 Jepang Tokyo Verdy, serta Asnawi Mangkualam di klub Jeonnam Dragons Liga 2 Korsel serta Marselino Ferdinan di klub KMSK Deinze, Liga 2 Belgia,
membuat kekuatan ini cukup komplet.

Melihat materi pemain dan calon di Grup D, Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan hadir langsung dalam drawing Piala Asia bersama dengan pelatih timnas Shin Tae-yong sedikit lega.

Baca Juga :  Real Madrid Bangkit dari Keterpurukan, Menang Tipis 1-0 Atas Athletic Club

Erick mengatakan, timnas akan berjuang dengan skuat tenaga untuk bersaing di Grup D. Menurut Erick seluruh lawan adalah tim yang tangguh. Terlebih Indonesia akan menghadapi Jepang yang merupakan juara empat kali Piala Asia yang pada Piala Dunia 2022 lalu sukses mengalahkan Jerman dan Spanyol.

Meski menghadapi lawan tangguh, Indonesia tak gentar dan siap tampil habis-habisan.

“Kita sudah tahu kualitas Jepang levelnya sudah elite dunia, juga dengan Irak dan Vietnam. Seluruhnya adalah tim yang tangguh. Tapi semua bisa terjadi dalam 90 menit dan semua dimulai dengan skor 0-0. Kita siap, meski tantangannya tidak mudah,” kata Erick di sela-sela drawing Piala Asia di Doha dikutif kalimantanpost.com dari laman resmi PSSI, Jumat (12/5/203).

Menurut Erick, seluruh penggawa timnas siap tempur. Meski masuk pot 4 yang merupakan klaster negara nonunggulan, timnas tidak gentar.

“Timnas kita terus menunjukkan perkembangan yang positif. Meski kita tahu Piala Asia ini dihuni negara yang levelnya sudah dunia. Ini jelas menjadi tantangan sekaligus peluang kita untuk semakin meningkatkan level permainan timnas,” ujarnya.

Erick mengatakan Grup D spesial karena dihuni rival Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam. “Vietnam seperti kita tahu adalah rival kita di ASEAN yang performanya di Asia sangat baik. Semua lawan yang tangguh tapi tim kita pun punya kualitas untuk membuat kejutan,” pujinya.

Erick yakin skuat Shin Tae-yong punya peluang untuk bersaing. “Ini adalah keikutsertaan kita kelima kali di Piala Asia dan kita sudah sejak 2007 absen dan baru bisa kembali lagi ke Piala Asia. Kesempatan ini mesti kita manfaatkan dengan berjuang hingga pluit akhir,” tegas Erick.

Dari jadwal yang dirilis panitia penyelenggara, Indonesia akan memulai kiprahnya di Piala Asia 2023 dengan menghadapi Irak pada 15 Januari 2024. Selanjutnya Indonesia akan bertemu musuh bebuyutan Vietnam pada 21 Januari, dan terakhir menantang raksasa Asia Jepang pada pada 27 Januari.

Baca Juga :  Gresik Petrokimia Bakal 'Dipaksa' Turunkan Megawati Saat Hadapi Pertamina Enduro

Piala Asia 2023 awalnya diagendakan berlangsung pada 16 sampai 16 Juli 2023 di China. Namun pada 14 Mei 2022, AFC memutuskan China tidak lagi menjadi tuan rumah karena pandemi COVID-19. Pada 17 Oktober 2022, AFC menunjuk Qatar untuk menjadi tuan rumah ajang empat tahunan itu.

Sepanjang empat kali keikutsertaan di Piala Asia, Indonesia belum pernah berhasil menembus fase grup. Pencapaian terbaik Indonesia adalah pada 2007 yakni finis di peringkat ketiga grup dengan koleksi tiga poin, hasil dari satu kemenangan dan dua kekalahan.

Sementara itu, Vietnam telah empat kali berpartisipasi di Piala Asia. Pada tahun 1956 dan 1960 saat masih bernama Vietnam Selatan, dan pada 2007, serta 2019 sebagai Vietnam.

Catatan Vietnam di Piala Asia lebih baik dari Indonesia. Vietnam berhasil melaju ke perempat final Piala Asia 2007 dan Piala Asia 2019.

Sedangkan Irak memiliki prestasi lebih mengkilap lagi, dengan kesuksesan mereka menjuarai Piala Asia untuk pertama kalinya pada 2007, saat mereka mengangkat trofi di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Setelah kesuksesan pada 2007, Irak selalu berhasil lolos fase grup seperti yang mereka lakukan pada 2019, lolos ke semifinal pada 2015, dan lolos ke perempat final pada 2011.

Di sisi lain, Jepang merupakan negara terkuat di Grup D. Mereka merupakan juara Piala Asia sebanyak empat kali, dan pada Piala Dunia 2022 lalu berhasil lolos ke 16 besar sebelum disingkirkan Kroasia melalui adu penalti. (Ant/Mau/KPO-3)

Iklan
Iklan