Paringin, KP – Inovasi teknologi di bidang pertanian telah memberikan kemudahan dalam mendukung pembangunan pertanian. Selain itu juga terdapat beberapa metode penyuluhan yang telah diterapkan langsung di tingkat lapang, salah satunya melalui Kaji Terap.
Kabid Ketahanan Pangan DKP3 Balangan Yulianti mengatakan pelaksanaan Kaji Terap memiliki tujuan, yaitu meyakinkan paket teknologi usaha tani yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta kondisi usaha tani dan mempercepat penyebaran informasi teknologi pertanian.
“Penerapan Kaji Terap memiliki beberapa manfaat, yaitu mengurangi risiko kegagalan usaha pertanian melalui pemilihan teknologi yang paling sesuai dengan usaha tani terpadu. Meningkatkan keyakinan kontak tani mengenai teknologi pertanian yang akan diterapkan oleh petani serta meningkatkan efisiensi usaha tani,” kata Yulianti saat dihubungi awak media, baru-baru tadi.
Untuk implementasi teknologi pertanian, telah dilakukan Kaji Terap metode Jajar Legowo (Jarwo) 4:1
Selain itu, lanjutnya konsep dari Jarwo ini adalah dengan memberikan jarak yang sesuai antar padi dan menyediakan 1 lajur untuk memudahkan alur perawatan sehingga efisien dalam menggunakan bibit.
Disebutkannya, BPP Batumandi telah menerapkan pelaksanaan Kaji terap.
“Kaji Terap padi sawah di BPP Batumandi dengan metode Jarwo 4:1. Kelebihan dari metode penanaman padi jajar legowo tersebut adalah jumlah anakan lebih banyak (40 sampai 50 anakan, tanpa Jarwo 15 sampai 25 anakan), serta memudahkan perawatan padi sawah. Padi tidak diserang hama tikus serta dapat meningkatkan produktivitas padi,” imbuhnya. (srd/K-6)