Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Karlie Sebut Banjir Merupakan Bencana Riskan di Kalsel

×

Karlie Sebut Banjir Merupakan Bencana Riskan di Kalsel

Sebarkan artikel ini
IMG 20230520 WA0062
Sosialisasi Perda Kalsel Nomor Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Batola atau tepatnya Desa Sungai Pantai, Kecamatan Rantau Badauh, 19 Mei 2023. (kalimantanpost.com/Antara)

BANJARMASIN, kalimantanpost.com – Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Karlie Hanafi Kalianda berpendapat, banjir merupakan bencana yang riskan di Bumi Lambung Mangkurat yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel III/Kabupaten Barito Kuala (Batola) itu mengemukakan pendapatnya tersebut melalui telepon seluler, Sabtu (20/5/2023).

Baca Koran

Oleh karenanya, Karlie menyosialisasikan Perda Kalsel Nomor Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Batola atau tepatnya Desa Sungai Pantai, Kecamatan Rantau Badauh, 19 Mei 2023.

Pasalnya daerah pertanian pasang surut Batola termasuk rentan bencana banjir di Kalsel atau provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.

“Sesuai ketentuan yang sudah diatur, tindakan yang dilakukan untuk mengurangi dampak banjir adalah melakukan penataan daerah aliran sungai (DAS) secara terpadu dan sesuai dengan fungsia lahan,” jelasnya.

Untuk mengurangi dampak banjir dan salah upaya pencegahan bencananya, pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel memprogramkan penghijauan daerah hulu sungai yang harus terlaksana serta mengurangi aktivitas di bagian suangai rawan banjir, tambah Karlie.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batola Budimansyah saat sosialisasi Perda (Sosper) di Kecamatan Tabukan, belum lama ini antara lain mengatakan kabupatennya merupakan daerah dengan tingkat risiko bencana banjir tertinggi di Kalsel.

“Karena risiko banjir sangat tinggi, sebelum bencana terjadi banyak hal yang harus diketahui oleh masyarakat, terutama untuk mengurangi risiko atau dampak bencana antara lain mengetahui istilah-istilah peringatan berhubungan bahaya banjir seperti Siaga I sampai IV dan langkah-langkah yang harus dilakukan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, masyarakat harus mengetahui tingat kerentanan tempat tinggal mereka, apakah berada di zona banjir.

Dalam sosper tersebut juga pembacaan doa tahlilan untuk Ketiua Komisi III DPRD Kalsel almarhum H.Hasanuddin Murad dan mantan Bupati Batola dua periode yang meninggal dunia di Rumah Sakit. Gleneagles Penang Malaysia, 18 Mei 2023.

Baca Juga :  Jelang Lebaran, Pemko Banjarmasin Perketat Pengawasan Harga dan Stok Pangan

Pembacaan doa tahlil untuk almarhum Hasanuddin Murad sebagai bentuk kecintaan dan penghormatan masyarakat terhadap almarhum yang mereka nilai berjasa dalam membangun Batola.

Usai pembacaan doa tahlil yang dipimpin Kepala Desa Sungai Pantai Fauzi, anggota DPRD Kalsel Karlie Hanafi secara singkat menyampaikan materi Sosper antara lain tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kalsel tertuang dalam Perda 6/2017. (Ant/KPO-3)

Iklan
Iklan