Banjarmasin, KP – Generasi muda kini tidak berminat menjadi petani, sehingga mengancam keberadaan Indonesia sebagai negara agraris maupun ketahanan pangan.
“Generasi muda tidak berminat menjadi petani, sehingga dikhawatirkan mengancam ketahanan pangan ke depan,” kata Ketua Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah 2022 bidang Ekonomi dan Keuangan, Imam Suprastowo.
Hal tersebut terungkap saat finalisasi sekaligus penyusunan rekomendasi DPRD Kalsel terhadap LKPj Kepala Daerah 2022, khususnya bidang pertanian, peternakan dan ketahanan pangan, kemarin, di Banjarmasin.
Imam Suprastowo mengungkapkan, minimnya regenerasi petani ini perlu ditekankan dalam rekomendasi yang disampaikan kepada Gubernur Kalsel dan jajarannya agar pertanian dapat dilakukan secara berkesinambungaan.
“Juga inovasi oleh petani milenial, sehingga potensi hasil panen bisa dimaksimalkan,” tambah politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Imam Suprastowo memperkirakan beberapa alasan yang menyebabkan generasi muda kurang tertarik dalam dunia pertanian, diantaranya beranggapan kegiatan pertanian ketinggalan zaman dan penuh resiko.
“Pertanian juga tidak memiliki pengembangan karier, tidak tersedianya lahan dan lainnya,” ujar Imam Suprastowo.
Ditambahkan, kondisi inilah yang menyebabkan banyak lulusan sarjana pertanian yang memilih bekerja di luar disiplin ilmu yang dimilikinya, daripada mengembangkan pertanian.
“Kita harapkan rekomendasi yang disampaikan Pansus II bidang ekonomi dan keuangan ini dapat ditindaklanjuti,” jelas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VII, meliputi Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarbaru.
Bahkan program yang dijalankan betul-betul menjadi sebuah solusi dari permasalahan dan tantangan yang ada.
“Harapannya tindak lanjut rekomendasi Pansus dapat dijalankan untuk melakukan perbaikan-perbaikan ke depan,” tegas Imam Suprastowo, usai rapat finalisasi bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang menjadi mitra kerjanya. (lyn/KPO-1)