Memasuki perubahan musim, masyarakat Banjarmasin diminta untuk mewaspadai berkembangnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan diare, terutama pada anak.
BANJARMASIN, KP – Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Matnor Ali F mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan diare dalam menghadapi musim pancaroba.
Matnor Ali mengatakan, musim pancaroba merupakan masa peralihan antara musim penghujan dan kemarau, dimana perubahan cuaca menyebabkan peningkatan kasus DBD maupun diare.
“Dua penyakit ini yang harus terus diwaspadai masyarakat, terutama pada anak yang rentan terdampak perubahan cuaca panas dan dingin,” katanya kepada wartawan, Senin (15/5/2023), di Banjarmasin.
Khusus untuk penyakit DBD, masyarakat juga diminta untuk selalu membersihkan lingkungannya, agar tidak ada genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegyti, yang menjadi penyebab DBD. “Masyarakat harus membersihkan jentik-jentik agar tidak menyebabkan DBD,” ujar politisi Partai Golkar.
Bahkan Puskesmas juga sudah diinstruksikan sejak jauh hari untuk mewaspadai kedatangan pasien, yang perlu dirawat akibat dua penyakit tersebut.
Menurutnya, dua jenis penyakit yang umumnya diderita anak-anak ini memang sering terjadi di Kota Banjarmasin, dan biasanya pada waktu peralihan musim dari penghujan ke kemarau atau sebaliknya.
Sebelumnya Direktur RSUD Sultan Suriansyah, Muhammad Syaukani juga mengakui dampak perubahan musim yang terjadi dalam satu pekan ini membuat jumlah pasien anak meningkat sangat drastis.
“Waktu Idul Fitri kemarin, rumah sakit terjadi lonjakan pasien, terutama anak-anak yang berusia 1 tahun ke atas,” tutur Syaukani.
Secara medis, sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Namun, diare yang berlangsung lama dapat terjadi akibat peradangan di saluran pencernaan. (nid/K-7)