Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
BanjarmasinTRI BANJAR

Rencana Pembangunan Pasar Induk Kembali Dipertanyakan

×

Rencana Pembangunan Pasar Induk Kembali Dipertanyakan

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin,KP – Kalangan anggota DPRD Kota Banjarmasin kembali mempertanyakan rencana pihak Pemko untuk membangun Pasar Induk.

Pasalnya, karena program yang diwacanakan dari sekitar tahun 2013 itu hingga kini masih belum ada tanda-tanda kapan akan direalisasikan.

Baca Koran

Menyikapi belum terealisasinya rencana pembangunan Pasar Induk tersebut, anggota komisi II DPRD Kota Banjarmasin Abdul Rasyid Ridha berharap, agar Pemko terus melakukan lobi kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan.

“Karena untuk membangun Pasar Induk itu diusulkan oleh Pemko Banjarmasin diharapkan bantuan anggaran pemerintah pusat,” ungkap Abdul Rasyid Ridha kepada {KP} Rabu (3/5/23).

Ia berpendapat tersedianya Pasar Induk di Banjarmasin dinilai cukup mendesak. Hal ini katanya, sesuai program Presiden Joko Widodo yang menargetkan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia memiliki Pasar Induk.

Anggota dewan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengakui, beberapa waktu lalu anggaran untuk penyediaan lahan untuk merealisasikan pembangunan Pasar Induk tersebut pernah diusulkan oleh pihak Pemko Banjarmasin dalam APBD.

Ia juga menjelaskan, sesuai rencana lahan yang akan dibebaskan dan dianggap paling tepat untuk membangun Pasar Induk salah satunya berada di kawasan Jalan Lingkar Selatan Basirih, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Dipilihnya Jalan Lingkar Selatan Basirih ungkapnya, karena disamping lahannya masih cukup tersedia, kawasan itu relatif berdekatan dengan pelabuhan Trisakti. Sehingga seluruh hasil-hasil pertanian yang didatangkan khususnya dari pulau Jawa bisa langsung dibawa ke Pasar Induk, tanpa lagi memasuki jalan dalam kota.

Ia juga menyebutkan, rencana itu sekaligus juga untuk mengatasi kemacetan jalan dalam kota yang kini dirasakan sudah sangat padat.

Kembali dijelaskan sesuai usulan Pemko Banjarmasin, anggaran pembangunan Pasar Induk diharapkan bersumber dari bantuan pemerintah pusat. Sedangkan Pemko Banjarmasin hanya mempersiapkan anggaran untuk pembebasan lahan.

Baca Juga :  Dinilai Telat, Penanggulangan Sampah di Banjarmasin Alami Kebuntuan

Dikatakan, tersedianya Pasar Induk sangat penting dalam kerangka untuk memberikan kenyamanan bagi pedagang berbagai komoditas berbagai hasil pertanian dalam bertransaksi.

Pasar Induk juga sekaligus berfungsi sebagai pusat grosir penyediaan kebutuhan pertanian.

Dari pasar itulah kata Abdul Rasyid Ridha, pedagang kecil melakukan transaksi untuk selanjutnya berbagai hasil pertanian itu didistribusikan atau dijual kembali ke seluruh pasar yang tersebar di Banjarmasin, maupun di daerah lain dalam wilayah Kalsel .

“Seperti halnya Pasar Induk Kramat Jati di DKI Jakarta yang secara khusus sebagai pusat grosir komoditas memperdagangkan hasil pertanian ,” tutupnya. (nid/K-3)

Iklan
Iklan