Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalteng

Sepak Sawut Bola Api, Bagian Ritual Suku Dayak Meninggal Dunia.

×

Sepak Sawut Bola Api, Bagian Ritual Suku Dayak Meninggal Dunia.

Sebarkan artikel ini
IMG 20230526 WA0002
Lomba sepak Sawut pada Festival Isen Mulang. (kalimantanpost.com/Darity)

PALANGKA RAYA, kalimantanpost.com – Atraksinya Sepak Sawut merupakan permainan tradisional suku Dayak semula bagian dari ritual orang meninggal dunia yang sepintas mirip dengan permainan sepak bola pada umumnya.

Membedakannya dengan sepakbola, bola yang digunakan pada permainan sepak sawut ini berupa bola yang berapi. Bola tersebut berasal bongkahan buah kelapa yang sudah tua, kemudian dikupas dan menyisakan kulit serabutnya. Kelapa lalu dilumuri minyak tanah dan dibakar.

Baca Koran

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kota Palangka Raya, Iin Hendrayati Idris mengungkapkan, sepak sawut sendiri merupakan permainan yang cukup digemari oleh masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng), bukan hanya kalangan muda tetapi banyak juga orang tua yang menggemari permainan tersebut.

“Permainan sepak sawut ini setiap tim terdiri dari lima orang, sedangkan luas lapangan yang digunakan tidak berbeda jauh dengan luas lapangan futsal,” jelasnya, Kamis (25/5/2023)

Permainan sepak sawut sendiri, muncul dari salah satu ritualnsuku Dayak pada zaman dahulu, yang dimainkan ketika ada orang atau kerabat yang meninggal.

Diuraikannya, pada zaman dahulu sembari menunggu jenazah orang atau kerabat yang meninggal, masyarakat memainkan permainan ini. Konon katanya, hal ini bertujuan untuk mengusir roh-roh jahat.

“Bola api yang dibakar sebagai sarana untuk menakut-nakuti roh jahat dan juga sebagai sarana penghiburan bagi keluarga yang berduka dikarenakan serunya permainan ini,” kupasnya.

Iin mengungkapkan, meski permainan ini masih cukup digemari oleh kalangan masyarakat suku Dayak, namun Permainan sepak sawut sekarang sudah jarang ditemukan.

“Bahkan permainan ini hanya bisa disaksikan ketika ada event-event seperti festival budaya atau dan perlombaan saja,” ucapnya.

Menurut Iin, permainan unik serta menarik yang merupakan salah satu kearifan lokal dan patut dilestarikan keberadaanya agar tidak hilang seiring dengan perkembangan zaman modernisasi saat ini.(Drt/KPO-3)

Baca Juga :  Plt. Sekda Hadiri Rakor Pencegahan Korupsi di Dunia Usaha
Iklan
Iklan