Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Terdampak 57,053 Petani, Kerugian Rp 412 Triliun
Di Kalsel 9 Kabupatan/kota Bakal Mendapat Stimulan

×

Terdampak 57,053 Petani, Kerugian Rp 412 Triliun<br>Di Kalsel 9 Kabupatan/kota Bakal Mendapat Stimulan

Sebarkan artikel ini
1 1 klm bambang

Stimulan agar para petani yang mengalami gagal panen bisa bangkit dan kembali menggarap lahannya

BANJARBARU, KP – Lahan gagal panen terdampak banjir tahun 2023 dari 57,053 petani dengan kerugian taksiran Rp 412 triliun lebih

Baca Koran

Kini ada kabar gembira bagi petani, karena lahan yang gagal panen akibat banjir beberapa bulan ke belakang bakal mendapatkan stimulan dari pemerintah.

Di Kalsel sendiri terdapat sembilan kabupaten dan kota yang akan mendapatkan bantuan dari BNPB melalui BPBD Kalsel. Daerah yang terkena banjir di Kalsel adalah Kabupaten Tanah Laut, Tabalong, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Balangan, dan Banjarbaru.

“Insyaallah bantuan akan didapatkan dan disalurkan kepada para petani di sembilan kabupaten/kota secepatnya,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala BPBD Kalsel, Bambang Dedi M, Rabu (10/5).

Menurut Bambang, pihaknya telah mengusulkan dengan menyingkronkan data lahan yang gagal panen di Banua.

Usulan ini kata Bambang, direspons cepat oleh BPNB dan diminta untuk menyampaikan permohonan bantuan stimulan gagal panen akibat banjir menggunakan Dana Siap Pakai (DSP).

Menurutnya, respons cepat dari BNPB ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak yang telah mempublikasikan berbagai kegiatan BPBD Kalsel.

Sebagai informasi, lahan pertanian di sembilan kabupaten/kota yang akan mendapatkan bantuan ini totalnya seluas 576.20 Hektare.

Pemerintah mengupayakan stimulan pendapatan agar para petani yang mengalami gagal panen bisa bangkit dan kembali menggarap lahannya.

Dikatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, cuaca yang tidak menentu dan hujan yang masih sering mengguyur menyebabkan banyak petani kehilangan penghasilannya karena gagal panen.

“Banyak lahan petani mengalami kebanjiran sehingga tidak bisa menghasilkan,” ujarnya.

Baca Juga :  Banjarbaru Raih WTP ke-10, Pemko Sampaikan Pertanggungjawaban APBD 2024

Seperti pada kasus puso karena banjir, berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada rentan waktu dari Januari 2023 – April 2023 terdapat 113.792.8 hektar yang terdampak banjir.

Dan 48.701.13 hektar di antaranya gagal panen (puso) yang tersebar di 22 Provinsi di Indonesia.

Total Kerugian lahan gagal panen terdampak banjir tahun 2023 dari 57,053 petani adalah Rp 412 triliun lebih.

Salah satu dampak gagal panen ini mengancam petani terperosok ke kemiskinan.

“Petani menjadi kelompok masyarakat yang rentan miskin.

Penghasilan musiman yang tergantung musim panen, di tambah dengan risiko dan ancaman gagal panen (puso) membuat petani sangat rentan masuk ke jurang kemiskinan,” katanya dikutip dari ngopibareng.id.

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, saat ini perlindungan terhadap pendapatan petani belum berjalan dengan baik. Apabila terkena musibah maka sangat rentan menjadi miskin.

Adapun skema stimulan pendapatan yang akan diberikan kepada petani gagal panen.

Di antaranya adalah memberikan bantuan pengantian biaya produksi dari Dana Siap Pakai (DSP), bantuan dana desa, dan kemudian juga memperlancar skema asuransi pertanian PT Jasindo.

Dari macam-macam skema yang dipersiapkan, tegas Muhadjir, masih dipertimbangkan beberapa hal, seperti pencocokan antara data lahan dan petani yang terdampak puso dari BNPB dengan Kementerian Pertanian. (mns/K-2)

Iklan
Iklan