Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Kalteng

Bundaran Besar Palangka Raya Sebagai Iconik dan Center Of The World

×

Bundaran Besar Palangka Raya Sebagai Iconik dan Center Of The World

Sebarkan artikel ini
IMG 20230618 WA0007
Replika Bundaran Besar Palangka Raya yang saat ini masih di renovasi. (kalimantanpost.com/Istimewa)

PALANGKA RAYA
Palangka Raya.kalimantanpost.com.
Dipenghujung masa jabatan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H.Edy Pratowondi tahun 2024 ini berusaha menyelesaikan beberapa program-program strategis seperti food estate, shrimp estate, serta penyediaan infrastruktur yang handal terus dipacu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Disamping pembangunan di bidang sektor strategis, Pemprov Kalteng atas inisiasi Gubernur Kalteng H Sugianto juga tengah membangun dan merenovasi bangunan-bangunan monumental dan bersejarah diantaranya renovasi Bundaran Besar Palangka Raya.

Baca Koran

Berikutnya Bundaran Mahir Mahar dan pengembangan Jembatan Kahayan serta pembangunan Water Front City. Bangunan-bangunan Landmark ikonik Kalteng ini ditargetkan selesai dan diresmikan akhir tahun 2023.

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran di ruang kerjanya, awal pekan tadi menjelaskan alasannya membangun bangunan ikonik di Kota Palangka Raya tersebut, agar Kalteng sebagai provinsi yang beririsan dengan Ibu Kota Negara Nusantara, betul-betul mampu menjadi penyangga IKN dari segala sektor.

“Tanpa mengenyampingkan program-program strategis pro kerakayatan. Membangun ikon di Kota Palangka Raya sebagai Ibu Kota Provinsi Kalteng adalah penting. Karena Palangka Raya sebagai gerbang dan wajah dari provinsi Kalteng,” ungkapnya.

Menurutnya, bangunan-bangunan ikonik dan bersejarah yang ada saat ini belum mampu menjadi daya tarik dan daya pikat, karena hanya sekedar bangunan tanpa disertai sentuhan-sentuhan artistik yang modern.

Akibatnya, bangunan itu hanya sebagai bangunan statis yang tidak memiliki dampak kepada sektor lain, seperti pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Bangunan yang ada saat ini hanya tenggelam dalam balutan sejarah. Harus ada inovasi dan kreatifitas yang visioner menembus masa depan, sehingga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi tapi juga mampu berkembang menjadi salah satu destinasi wisata dan pengembangan ekonomi kretaif yang unggul. Msalnya dalam renovasi Bundaran Besar Palangka Raya yang tengah berlangsung saat ini,” paparnya.

Baca Juga :  Dewan Dukung KONI Tingkatkan Olahraga di Katingan

Bundaran Besar memiliki sejarah yang sangat penting, bukan hanya berada di jantung Kota Palangka Raya. Sebagian ahli menyebut bundaran ini merupakan Center Of The World.

Menurut penjelasan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Shalahuddin, progress renovasi Bundaran Besar Palangka Raya sudah mencapain 35 persen, yang mencakup struktur atas menara (elevasi +23,40 m) toilte, diorama museum budaya, museum perjuangan dan pekerjaan lansekap struktur untuk kolom besar sebanyak 4 buah.

“Untuk seluruh pekerjaan struktur ditargetkan bulan Agustus sudah rampung, dan seluruh pekerjaan ditargetkan selesai 29 Desember 2023,” ucapnya.

Sebagai informasi, dalam renovasi ini terdapat beberapa bangunan tambahan seperti menara talawang, museum, biorama, teater yang dilengkapi tempat duduk untuk menonton pertunjukan, serta kolam untuk penghijauan kota. Penataan tersebut tidak merubah bentuk asli Bundaran Besar Palangka Raya.(Drt/KPO-3)

Iklan
Iklan