Kota Banjarmasin masih kekurangan ruang terbuka hijau (RTH), karena baru mampu menyediakan sekitar tujuh persen dari 30 persen yang disyaratkan untuk kawasan terbuka hijau.
BANJARMASIN, KP – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love mengatakan Kota Banjarmasin sangat kekurangan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Dari luas Kota Banjarmasin sebesar 98,48 Kilometer persegi, dengan ketentuan RTH sebesar 30 persen, RTH Kota Banjarmasin saat ini baru tujuh persen atau sekitar tujuh kilometer persegi saja.
Alive Yoesfah Love mengatakan sesuai master plan, rencana pemenuhan RTH Kota Banjarmasin sebesar 30 persen pada 2050 nanti.
“Kita berusaha setiap tahun mendapatkan tambahan lahan untuk RTH sebesar tujuh hektare,” kata Alive kepada KP, kemarin.
Untuk itu, pihaknya memberikan kesempatan kepada masyarakat ataupun kelompok yang ingin menghibahkan lahan untuk RTH.
“Jadi setiap warga atau kelompok yang ingin menghibahkan lahan untuk RTH, langsung kita tindak lanjuti,” tutur Alive Yoesfah Love.
Lebih lanjut diungkapkan, ruang terbuka hijau ini terbagi 20 persen milik umum dan 10 persen milik pribadi.
“Insya Allah, semoga ini bisa direalisasikan, khususnya menambah luasan RTH di Banjarmasin,” ujarnya.
Lebih lanjut diungkapkan, Dinas Lingkungan Hidup lebih fokus pada penyediaan Ruang Terbuka Hijau dengan sistem keanekaragaman hayati (kehati) dengan alasan sulitnya mencari lahan di Kota Banjarmasin.
“Kita memiliki pilot projectnya ada di kelurahan Sungai Andai, luas lahan 2,8 hektare dari target yang direncanakan seluas delapan hektare,” jelas Alive.
Bahkan Alive optimis target ini dapat dipenuhi, mengingat masih banyak lahan yang tersedia di kawasan Sungai Andai yang belum berubah fungsi menjadi kawasan pemukiman.
“Namun fokus kita memang memenuhi target Kehati dulu, sebelum mengembangkan RTH jenis lainnya,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya merencanakan untuk membangun hutan kota, jika areal lahan yang diperoleh untuk kawasan RTH ini lebih dari delapan hektera.
“Intinya, kalau kita mendapatkan lahan yang lebih luas, kita tidak hanya merencanakan dijadikan RTH, namun hutan kota,” tutup Alive Yoesfah Love. (mar/K-7)