PALANGKA RAYA Raya, kalimantanpost.com – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meminta agar masyarakat Indonesia mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang merupakan perwujudan rasa cinta kepada Tanah Air, sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik.
Ajakan itu disampaikan Presiden yang menjadi Inspektur upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni di kawasan Monas, Jakarta pusat.
Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila diikuti secara virtual sekitar 553 kabupaten, kota, dan provinsi yang juga serentak menyelenggarakan upacara dari masing-masing wilayah.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) H. Nuryakin beserta jajaran di lingkungan Pemprov Kalteng mengikuti Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni secara virtual dari Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (1/6).
.
Presiden menambahkan, Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia menjadi konsensus nasional. Sudah selayaknya semua bangsa indonesia mengaktualisasikan Pancasila.
“Pancasila senantiasa diamalkan dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila mengandung nilai-nilai etis yang berakar pada pengalaman faktual dan pengalaman akal serta pengalaman religius,” ujar Presiden.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila, lanjut dia, merupakan perwujudan rasa cinta kepada Tanah Air, khususnya, sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik. Nilai-nilai Pancasila dapat diamalkan dalam bentuk sederhana, seperti saling menghargai, bekerja sama, dan saling menghormati.
“Berkat Pancasila dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong, keberagaman yang ada menjadi berkah yang dirajut dalam identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Jokowi.
Diharapkan, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi filter agar bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan.
“Saat ini bangsa Indonesia telah berhasil melewati masa kritis pandemi COVID-19, dan krisis ekonomi, hal ini membuktikan kekuatan Pancasila dan kekuatan bangsa Indonesia,” kata Presiden.
Ke depan, kata Jokowi, akan mewujudkan Indonesia emas 2045 dan impian Indonesia 2085, yaitu menjadi bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang kecerdasannya mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia, menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika, menjadi pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia serta masyarakat dan penyelenggara negara yang bebas dari perilaku korupsi.
Kepala Negara juga mengungkapkan, tahun depan juga akan menghadapi pesta demokrasi serentak melalui penyelenggaraan pemilihan umum 2024. Ia mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menyukseskan pemilu yang jujur, aman, dan damai.
“Kita harus menjaga kerukunan dan keutuhan untuk menciptakan suasana yang kondusif sebagai wujud pengamalan nilai-nilai pancasila,” tegasnya.
Presiden menjelaskan angka stunting di Indonesia masih tinggi dan berada di atas ambang batas yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO), yaitu 20 persen dan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bergotong royong menurunkan angka stunting di Indonesia.
“Saya ingin mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keseharian kita,” sebut Presiden.
Dia berharap, melalui peringatan hari lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2023 ini dapat lebih meningkatkan kinerja, membuat prestasi, membuat terobosan, dan menumbuhkan pembaharuan di tahun 2023 dan di tahun- tahun mendatang.
Sekda H Nuryakin usai mengikuti upacara menanggapi pertanyaan awak media terkait cara memerangi ekstremisme dan politisasi identitas.
Diakuinya fenomena pemikiran ekstrimisme sudah sangat masif terjadi, Indonesia sedang menghadapi tantangan dan ancaman radikalisme atau ektremisme.
Diungkapkan Sekda, politik identitas adalah sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu. Misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut.
“Hari ini kita merayakan hari lahir Kesaktian Pancasila karena ini merupakan ideologi negara. Dari ideologi inilah nilai-nilai Pancasila yang diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. “Maka bagi kita di Kalimantan Tengah tidak ada masalah terkait keberagaman,” tandas Nuryakin. (Drt/KPO-3).