Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Salah Satu Pendiri Uniska Diabadikan dalam Sebuah Buku

×

Salah Satu Pendiri Uniska Diabadikan dalam Sebuah Buku

Sebarkan artikel ini
IMG 20230623 WA0006
Bedah buku Mustafa Ideham


Banjarmasin, KP – Berdirinya Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Albanjari (MAB) tak lepas dari sejumlah sosok pendirinya, salah satunya Mustafa Ideham.


Untuk mengabadikan sejarah dan perjuangan sebagai penghormatan, Uniska merilisnya dalam sebuah buku berjudul Mustafa Ideham Kisah Gerilya hingga Dunia Pendidikan, terbit pada April 2023.

Baca Koran

Buku ini ditulis oleh Nasrullah dan Pahri Rahman, kemudian dibedah di ruang seminar FISIP Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) Banjarmasin, Sabtu (17/6/2023) lalu.

Dalam buku itu, sosok Mustafa Ideham ditulis tidak hanya sebagai seorang pemikir, namun juga pemimpin perang Batakan, Kewedanaan Puruk Cahu, pendiri Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB), pendiri Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan pengurus legiun veteran.

“Dalam penulisan sebuah biografi, agar lebih variatif saya memilih soft news. Terlebih, sosok Mustafa Ideham yang banyak perjalan hidup dan lika-liku perjuangan. Tentu banyak human interest yang terlihat, akhirnya setelah dua tahun penulisan buku ini diterbitkan,” ucap Pahri Rahman.

Sementara itu, Nasrullah juga menegaskan Mustafa Ideham memiliki peran dan fungsi sosial yang sangat tinggi di masyarakat. Salah satunya latar belakang berdirinya Uniska MAB memiliki kaitan dengan peristiwa besar nasional pasca perjuangan mempertahankan Republik Indonesia oleh Mustafa Ideham.

Gerakan infiltrasi rahasia ada delapan. Dua di antaranya dilakukan oleh Mustafa Ideham, dalam buku Sejarah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Periode perang kemerdekaan 1945-1950), ekspedisi menggunakan kapal layar bertolak dari Tuban pada Februari 1946 dan mendarat di Batakan pada April 1946.

“Setelah perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang terjadi adalah banyak mantan pejuang tidak diakui status kepejuangannya. Jadi, perlu legalitas administrasi publik bermain tetapi catatan perjuangannya tidak ada,” papar Antropolog Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini.

Baca Juga :  Lantik Dewas dan Direksi Perumda Pasar Baiman, Ibnu Sina Optimis Dorong Pertumbuhan PAD dan Kesejahteraan Pedagang

Hadir dalam acara yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik (HMPAP) FISIP Uniska MAB, Ketua Yayasan Uniska H Budiman, Dekan FISIP Uniska Hj Dewi Merdayanty, Wakil Dekan I FISIP Junaidy, Wakil Dekan II Lieta Dwi Novianti, Wakil Dekan III FISIP Uniska MAB M Agus Humaidi. (FinFin/KPO-1)

Iklan