Batulicin KP – Tertepis tudingan pesta Laut “Mappanre Ri Ttasie” perbuatan syirik.
Ini semua tak lepas petunjuk para tokoh, alim ulama dan Lembaga Adat.
Acara pesta Mappanre Ri Tasi’e kini semakin memperjelas atas tudingan atau anggapan perbuatan syirik.
Kerena sebelumnya sudah disepakati merubah anggapan tersebut dan segalanya harus diperbaiki.
“Dengan tudingan itu kita ubah untuk lebih baik lagi.
Semua tidak lepas dari petunjuk para tokoh alim ulama dan lembaga adat.
Dan Alhamdulillah, inilah yang harus kita syukur.
“Atas nama pemerintah daerah, izinkan kami menyampaikan terimakasih kepada masyarakat yang sudah mendorong berbagai program pemerintah selama ini,” kata Bupati Tanah Bumbu (Tanbu), Dr.HM Zairullah Azhar, Minggu (4/6).
Ini pada puncak sekaligus penutupan Pesta Laut, Mappanre Ri Tasi’e di Kota Pagatan Kecamatan Kusan Hilir yang ditandai dengan gelar selamatan di atas kapal sembari makan bersama.
Para Forkopimda juga ikut naik kapal menyisir lepas pantai pagatan di iringan ratusan Kapal motor nelayan lainnya.
Di atas kapal, rombongan dipandu Sandro dan tokoh ulama seraya memanjatkan doa keselamatan dan keberkahan untuk para nelayan.
Ketua Lembaga Adat Oggie Fawahisa Mahabattan menyampaikan, perayaan sudah berubah dan hanya sebatas makan makan diatas kapal di tengah laut.
“Prosesi ritual potong hewan di atas kapal sudah tak lagi dijalankan kini kita ubah sebatas makan-makan di
laut sebagai ungkapan rasa syukur atas rezekinya para nelayan,” ujarnya.
“Ya selamatan ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rezeki kepada nelayan di Tanah Bumbu.
Ini dikemas sesuai dengan motto Nelayan Berkah Tanah Bumbu Sejahtera,” tambah bupati. (*/K-2)