BANJARMASIN, kalimantanpost.com – Imam Syafi’i menyampaikan ada tiga kemuliaan manusia yang harus menjadi pegangan dalam kehidupan sehari-hari.
“Pertama, seseorang harus mampu menyembunyikan kemiskinan dan kefakiran, sehingga orang sekeliling kita bisa melihatnya selalu berkecukupan,” ungkap Ir Adiwarman Azwar Karim pada saat memberikan tausyiah pada Jemaah Magrib di Masjid Sungai Miai Banjarmasin, Jumat (21/7/2023).
Ditambahkannya, Rasulullah SAW pun pernah berkata : Orang yang kaya itu tak diukur dari berapa banyak hartanya, tetapi diukur seberapa mampu merasakan syukur semua yang diberikan Allah kepadaNya.
Hal inilah, kata Adiwarman, yang disebut Qanaah yaitu sikap rela menerima dan merasa cukup atas hasil yang diusahakannya serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas dan perasaan kurang.
“Orang yang memiliki sifat qana’ah, memiliki pendirian apa yang diperoleh atau yang ada didirinya adalah kehendak Allah,’’ papar Wakil Komisaris Utama BSI ini.
Acara semakin menarik dalam Tausyiah pun diselingi dialog dengan hadiah uang tunai sebesar Rp50 ribu, dari setiap doa dan pertanyaan yang dilontarkan pada audien yang bisa menjawab.
Bahkan, sebelum acara berakhir Kakanwil BSI Kalimantan atas nama Bank Syariah Indonesia, juga memberikan batuan beasiswa Rp10 juta bagi mahasiswa yang membantu mengurus Masjid.
Adiwarman juga memaparkan, rezeki seseorang sudah diatur sama Yang Maha Kuasa. ‘’Cobalah saat masih berbentuk janin dan ketika Allah meniupkan roh, tiga hal itu sudah selesai yang meliputi jodoh, rezeki dan mati,’’ katanya.
Jadi, kalau ada kesempitan, bersabarlah, bila sakit mohon bersabar dan berdoa. “Kita jangan suka mengumbar persoalan dan masalah dalam rumah tangga. Jika kita enak juga nggak ada tahu, seperti banyak duit tak ada saudara maupun kawan diberi tahu,’’ ujar Adiwarman yang disambut gelak tawa para jemaah.
“Kalua banyak maksiat, bukan mengurangi rezeki, karena rezeki tak akan tertukar, tetapi datangnya lambat bisa jadi macet. Keberkahannya di ambil Allah,’’ bebernya.
Kemudian, lanjut dia, ciri-ciri rezeki yang berkah adalah jika berbuat amal soleh merasa bahagia bersama orang sekelilingnya. Ada manfaat apa yang dilakukan tersebut.
“Sebaik-baiknya manusia yang bermanfaat bagi orang lain, bukan yang lain-lain,’’ tandasnya.
Adiwarman juga menguraikan kemuliaan kedua jika manusia mampu menyembunyikan kemarahan, kekecewaan, sehingga dari luar tampak Ridho Allah.
“Hidup itu tak harus lempeng, ada masalah ya sabar dan semua pasti seizin Allah, karena sekalipun daun yang jatuh pun atas izin Allah. Jadi, tak ada gunanya meratapi kehidupan,” ujarnya
Ditambahkan Adiwarman, setiap orang pasti akan ditimpa bala demi bala bagi umat mukmin dan muslim, sehingga yakinlah Allah pasti mencoba tanpa sebatas kemampuannya.
“Nabi kekasih Allah saja banyak cobaan yang harus dilalui,’’ ujarnya lagi.
Janji Allah berikutnya, jika sudah melampaui kesukaran, tentu akan datang kemudahan dan jangan lah menganggap hidup itu lempeng pasti banyak godaan dan cobaan.
“Jalani saja hidup ini, ada Allah, jangan pernah berputus asa, dan ridho,’’ katanya.
Selanjutnya, kemuliaan itu juga ketika mampu menyembunyikan kegetiran, kepedulian, kepahitan, sehingga akan tampak selalu bahagia dan mampu menjalani hidup dengan Ridho.
‘’Jadi ngapain sedih dan tak akan keluar kamar, karena Matahari tetapi akan terbit dan sore tenggelam,’’ ucap Adiwarman.
Jadi, janganlah sedih sendiri dan karena semua hidup orang nomor, karena yang merugi adalah diri sendiri, sehingga jika sudah sedih cepat bangkit dan kembali bahagia.
Ketua pengurus Masjid Muhammadiyah Sungai Miai Banjarmasin Ir HM Muslih mengaku sangat terkesan dengan kehadiran ustadz yang juga seorang Pakar ekonomi syariah Nasional ke Banjarmasin.
“Sungguh sangat bersyukur Masjid kita kehadiran ustad dan pakar ekonomi yang komunikatif dan sangat rendah hati,’’ katanya.
Muslih juga berharap kedepan kalau bisa BSI akan gandeng masjid Muhammadiyah Sungai Miai dalam membangun ekonomi masyarakat dan umat Islam.(Nau/KPO-3)