BANJARMASIN – GM Pempuan asal Bandung, Jawa Barat, kecewa beerat lantaran janji DR, oknum Polisi yang bertugas di Polres Batola.
Ia dijanjikan dinikahi, tiba-tiba dibatalkan tanpa alasan dan keluarga si perempuan juga merasa dipermalukan. Pasalnya semua sudah diyakinkan si oknum dan persiapan hingga sudah sampai membuat SKCK dan foto gandeng. Jadi tinggal usulan mau ke BP4, artinya mendapat izin dari pimpinan.
“Pertama kali kami datang melapor pada 20 Juli lalu untuk membuat laporan ke Propam Polda Kalsel atas dugaan pelanggaran kode etik dilakukan oknum DR. Dan sebenarnya klien saya juga membuka pulang mediasi dan setelah dilakukan mediasi. Namun mediasi yang kita tempuh sejak itu sampai hari ini tak ada hasil,” kata Zakaria Ak S. Sos. SH. MH dari Kantor Pengacara Zakaria dan Rekan, ketika ditanya watawan usai mendampingi GM, Kamis (27/7/2023).
Zakaria mengatakan, pihaknya kembali lagi ke Propam untuk minta segera ditindaklanjuti terhadap dugaan pelanggaran si oknum.
Di sini lainjutnya, tak hanya soal kode etik, tapi juga perbuatan tak menyenanggkan terhadap kliennya bersama keluarga, hingga akan dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Kalsel.
“Pelanggaran kode etik yang kami laporkan adalah yang pertama batalnya untuk menikah dan klien saya berhenti bekerja sejak Januari 2003 sampai sekarang. Nah dengan semua itu pula, tiba-tiba oknum DR membatalkan acara pernikahan dan tidak menyebutkan alasannya apa,” jelasnya.
Makanya langkah awal mencoba melakukan mediasi, kenapa dilakukan pembatalan?
“Siapa tahu dia hanya emosi atau apa, tapi tidak ada niat baik selama 2 minggu maka pada 20 Juli kami membuat laporan secara resmi ke Propam,” tambah Zakaria.
Dan di sini pula dilaporkan soal dugaan pidananya. ”Makanya kami mencoba akan membuat laporan pengaduan ke Dit Reskrimum atas perbuatan tidak menyenangkan terhadap klien saya.
Karena dengan dia membatalkan pernikahan itu keluarganya si peremopuan merasa sangat malu besar,” ujarntya.
Bahkan sebelum itu, hingga sekarang permintaan maaf tidak pernah dilakukan si oknum.
“Jadi misalnya batal minta maaf ini karena alasan apa, ini tidak ada maupun dari pihak keluarga oknum,” jelas Zakaria.
Diketahui, hubungan selama 6 bulan lebih dan dengan keluarga klinnya sangat bagus. Pihak keluarga merasa senang dan bahagia mendengar anaknya mau menikah karena melihat dengan semua persiapan tadi.
“Saya harus kuat dan berjuang. Selama saya disuruhnya berhenti bekerja , insentif tiap bulan nggak ada berapa persennya dan aku terima apa adanya. Bahkan aku sampai jualan basreng (bakso di goreng) untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Karena selama ini aku lah menjadi tulang pungung keluarga, lirih GM, perempuan berkulit putih ini.
Ia tambahkan, sebelum melapor, sudah memberi kesempatan untuk DR dan keluarganya meminta maaf secara langsung via telepon kepada keluarganya, tapi tidak dilakukan.
Bahkan nomor Hp GM diblokir oleh ibu dari oknum. Artinya tidak adanya itikad baik dari pihak oknum DR,” tutupnya. (KPO-2)