BARABAI, kalimantanpost.com – Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), H Aulia Oktafiandi memberikan sosialisasi Pemilu kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas II B Barabai di Aula Rutan setempat, Jumat (21/7/2023).
Sosialisasi tersebut digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HST melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Baksebangpol) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat dalam rangka memberikan Pendidikan Politik kepada para WBP Barabai menjelang Pemilu Serantak Tahun 2024.
“Setiap suara dalam pemilu itu sama, baik itu warga binaan, doktor, profesor maupun tukang becak. Semuanya saling menentukan,” jelas Bupati Aulia Oktafiandi.
Bupati HST mengatakan, pihaknya mencoba mengkoreksi pemikiran pemimpin terpilih kedepan itu bukan tidak bisa merubah keadaan warga binaan, akan tetapi yang perlu dipikirkan juga nasib anak, istri, keluarga yang diluar sana.
“Jadikanlah kesempatan ini untuk menggali berbagai pengetahuan terkait proses pemilu serentak yang akan segera dilaksanakan,” katanya.
Bupati Aulia juga mengingatkan, pemilihan serentak ini bukan ajang bertaruh duit, tetapi bertaruh ide. Karena ini sebuah sistem, baik tidaknya pemimpin kedepan para warga binaan juga jelas ikut menentukan.
Sementara itu, Kepala Rutan Barabai, Gusti Iskandarsyah menyambut baik Sosialisasi Pemilu 2024 yang diberikan kepada para warga binaannya.
Menurut Gusti, kedatangan bupati ini merupakan momen untuk memastikan warganya yang berada di Rutan Barabai juga terdaftar dan memiliki hak yang sama untuk memilih pemimpinnya di pemilu mendatang.
“Para warga binaan sangat antusias menyambut kedatangan pak Bupati,” terang Gusti.
Disamping itu, Kepala Rutan juga menyampaikan permintaan kepada Bupati HST terkait permohonan hibah untuk membangunkan rumah tahanan khusus anak.
“Kami bingung ketika ada tahanan anak yang dititipkan disini. Mengingat kami belum ada memiliki tempat khusus yang ramah anak,” jelas Gusti.
Dalam kegiatan itu turut hadir Kepala Bakesbangpol HST Mardiyono, Perwakilan KPU HST Dr Murjani, serta para warga binaan pemasyarakatan setempat yang menjadi peserta sosialisasi. (Ary/KPO-3)
