Banjarmasin, KP – Saat ini, mendengar Milenial bukan suatu yang asing di telinga, bahkan pemikiran akan merujuk pada anak muda yang tak dipisahkan dari perkembangan teknologi, baik itu perkembangan informasi terlebih internet.
Tak dipungkiri, arus perkembangan teknologi sangat cepat sebab eksistensi pemuda atau generasi milenial diyakini akan berkontribusi besar terhadap kemajuan bangsa.
Menanggapi hal tersebut, Dekan Fakultas Studi Islam (FSI) Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Albanjari (MAB), Akhmad Hulaifi, S.HI.,M.Si, mengatakan milenial ialah orang atau generasi yang lahir pada tahun 1980-an dan 2000-an dan di akui kehidupan generasi tersebut tidak dapat dilepaskan dari teknologi informasi.
Jika tak dibentengi dengan dasar dan pengetahuan, tidak menutup kemungkinan kaum milenial akan mudah tergerus ke arah negatif yang tentunya merugikan.
“Namun, jika kaum milenial ini memiliki dasar yang kuat tentu bisa menciptakan peradapan islam di masa yang akan datang,” katanya.
Kaum milenial harus mampu mengupayakan tegaknya tiang agama. Sebab pangkal tiang agama umat Islam ialah salat. Selain itu, semangat dan tekad kuat mempelajari syariat Islam dan memiliki ilmu pengetahuan yang luas.
“Artinya, menjadi kaum milenial dan khusus mahasiswa maupun pelajar, belajarlah yang serius, tekun, dan ulet. Jadilah mahasiswa yang amanah. Pergunakan fasilitas yang diberikan orang tua dengan baik dan jujur. Jaga pergaulan sesama teman. Buat perubahan di masyarakat dan tunjukkan bahwa Anda dapat berguna di masyarakat dengan ilmu yang sudah didapat di bangku perkuliahan,” katanya.
Dan saat ini pula, FSI Uniska terus melakukan peningkatan terhadap pengajaran yang diberikan baik kepada mahasiswanya dan masyarakat. Seperti kegiatan pendampingan kepada masyarakat, Kampus Merdeka, seminar Internasional dan kegiatan lainnya.
“FSI Uniska bertujuan menginginkan sumber daya manusia yang kompetitif di bidang Studi Islam, berjiwa entrepreneur dan berkepribadian Islami, meningkatkan penelitian dan pengabdian yang berkualitas serta meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya pengembangan Fakultas Studi Islam dalam penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.
Di sisi lain FSI Uniska juga terus meningkatkan kualitas pengajaran terhadap para dosennya.
“FSI memiliki 24 Dosen pengajar, dan di antara dosen pengajar tersebut melanjutkan ke program S3-nya,” kata Hulaifi.
Dan ia juga berharap para penerus khususnya mahasiswa untuk terus mengembangkan potensi baik di lingkungan kampus maupun di tengah masyarakat.
“Diharapkan FSI akan melahirkan generasi terbaik,” pungkasnya. (fin/KPO-1)
