Korban mengalami luka di bagian dahi kanan, pipi kanan dan kiri serta punggung sebelah kanan akibat terkena cangkul.
BANJARMASIN, KP – Warga di Jalan Sultan Adam, Komplek Taekwondo, Banjarmasin Utara geger menyusul ditemukannya pria bernama Akhmad Zakarsi (51) meninggal dunia di rumahnya, Senin (3/7) malam sekitar pukul 18.45 WITA.
Pria yang diketahui bekerja sebagai pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin meninggal karena dianiaya, karena petugas kepolisian yang datang ke rumahnya di Jalur IV RT 36 RW 03 Komplek Taekwondo Jalan Sultan menemukan korban bersimbah darah dengan luka pada bagian dahi kanan, pipi kanan dan kiri serta punggung kanan akibat terkena cangkul.
Selain itu, sepeda motor, handphone serta laptop milik korban hilang dibawa oleh pelaku penganiayaan.
Keluarga korban bernama Abdul Hasab adalah orang yang pertama kali menemukan korban.
Saat itu, warga Jalan Ahmad Yani Km 9, Komplek Manarap, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar ini disuruh oleh keluarganya lain untuk mengecek korban yang tidak bisa dihubungi.
“Saat saya cek pintu pagar masih tertutup, pintu rumah terbuka kecil, saat saya menyalakan lampu saya terkejut melihat korban sudah bersimbah darah, saya pun langsung keluar minta pertolongan dan minta tolong untuk melaporkan kejadian ini ke Mapolsekta Banjarmasin Utara,” katanya.
Anggota Polsekta Banjarmasin Utara dipimpin langsung Kapolsekta Banjarmasin Utara, Kompol Agus Sugianto didampingi Kanit Reskrim, Iptu Sudirno langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Thomas Afrian SIK dan anggota juga hadir ke TKP untuk melakukan penyelidikan.
Saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah korban, polisi menemukan barang bukti yaitu sebuah cangkul yang diduga untuk melukai korbannya.
Usai olah TKP, petugas membawa jenazah korban ke Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Ulin Banjarmasin untuk dilakukan visum.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian SIk didampingi Kapolsekta Banjarmasin Utara, dan Kanit Opsnal Reskrimm Tri Febriana Putra, saat ditanya terkait kasus ini menyatakan anggotanya masih mendalami kasus ini.
“Anggota masih mengumpulkan para saksi,” ujarnya. (fik/K-4)