Kenaikan tiket pesawat memberikan andil yang cukup signifikan bagi inflasi di Kalteng, ditengah upaya Pemerintah menekan inflasi hingga dibawah 3 persen per tahun.
PALANGKA RAYA, KP — Pada bulan Juni 2023 lalu, wilayah Kalimantan Tengah terjadi inflasi tipis sebesar 0,26 persen, yang merupakan gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebagai tolok ukur terjadinya Indek harga konsumen di daerah itu.
Kepada awak media, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kakteng Eko Marsoro, Senin (3/7) mengungkapkan sudah menjadi kebiasaan saat menjelang libur panjang dan hari raya keagamaan harga tiket pesawat naik tajam.
Sehingga kenaikan tiket pesawat memberikan andil yang cukup signifikan bagi inflasi di Kalteng, ditengah upaya Pemerintah menekan inflasi hingga dibawah 3 persen per tahun.
Meski demikian, diakui inflasi di Kalteng tergolong aman, pasalnya hampir semua komoditas diakhir smester pertama mengalami penurunan harga, kecuali ada lima komoditas yang naik signifikan.
Di Kota Palangka Raya inflasi sebesar 0,26 persen dan lima besar komoditas penyumbang inflasi masing-masing transportasi 0,95 persen, kelompok mamin dan tembakau 0,37 persen, kelompok penyedia mamin / restoran 0,36 persen, kelompok perlengkapan 0,19 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,13 persen.
Di kota Sampit harga tiket justru turun, dan ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan sehingga du daerah itu terjadi inflasi sebesar 0,27 persen. Dan komoditas yang naik antara lain ayam ras, telor ayam ras, cabe rawit, tomat dan teh siap saji,bawang putih dan perhiasan.
Komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya bensi, ikan gabus, kacang panjang, baju muslim, ikan asin Telang, ikan nila, bahan bakar rumah tangga, baju muslim wanita, udang basah dan solar.
Diakui Eko, kondisi indek.harga konsumen saat ini tergolong terkendali, itu berkat usaha dan Pemerintah Daerah membantu warga masyarakat dengan berbagai langkah strategis, seperti pasar murah dan pasar penyeimbang. (drt/k-10)