JAKARTA, KP – Direktur Utama PT Ambang Barito Nusa Persada (PT Ambapers), Drs H Zulfadli Gazali MSI, meraih gelar Doktor Bidang Ilmu Pemerintahan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia pada Jumat, (14/07/2023) di Gedung Sekolah PascaSarjana IPDN di kawasan Ampera Jakarta.
Gelar Doktor dengan yudisium Cumlaude tersebut diperoleh pria kelahiran Banjarmasin, 19 Februari 1962 itu pada Ujian Promosi Doktor Ilmu Pemerintahan yang ke 225 setelah mempertahankan disertasi bertajuk “Implementasi Kebijakan Pengelolaan Alur Sungai Barito Dalam Pemanfaatan Potensi Alam Sebagai Peningkatan Pendapatan di Provinsi Kalimantan Selatan”.
Dihadiri keluarga, kolega dan sahabat intelektual asal banua, Zulfadli tampil optimis dan meyakinkan dihadapan 8 tim penguji yang dipimpin DR. DetiMulyati,SH,MH,CN, Wakil Rektor IPDN dan Prof. Dr. Muh Ilham, M.SI -Direktur Pasca Sarjana selaku Promotor dan Prof Dr. Khasan Effendi,M.Pd sebagai Co- Promotor.
Dalam disertasinya Zulfadli menyoroti efektivitas implementasi Undang-Undang No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 48 tahun 2021 tentang Konsesi dan Bentuk Kerjasama Lainnya antara Pemerintah dengan Badan Usaha Pelayaran yang menurutnya efektif sebagai bentuk kepastian hukum atas kebijakan pengelolaan alur sungai Barito namun disisi lain juga berpotensi menjadi kendala yang memicu menurunnya besaran nilai pendapatan asli daerah (PAD).
“Diperlukan strategi peningkatan peluang pendapatan yang lebih adaptif terhadap kebijakan baru agar optimalisasi kemanfaatan alur sungai Barito tetap berjalan optimal diluar dari lalu lintas komoditas tambang, galian C dan kayu,’’katanya.
Lebih lanju ujar Mantan Sekda Tanah Bumbu dan Banjarmasin ini, mengatakan bnahwa pria yang pernah meraih gelar Magister Ilmu Administrasi Publik UGM tahun 2000 ini juga memaparkan sejumlah strategi alternatif yang dapat diimplementasikan di alur sungai Barito antara lain pengembangan wisata air, penyediaan modat ransportasi baru dan modern, penyediaan sarana akomodasi ABK hingga pengembangan jalur pelayaran di alur Sungai Barito sampai dengan provinsi Kalimantan Tengah.
Ketika ditemui Kalimantan Post (KP) disela kegiatan sidang, Zulfadli mengungkapkan rasa haru dan bangganya atas pencapaian yang diraih ditengah kesibukan dirinya selaku Dirut PT Ambapers.
Saat sesi tanyajawab, Zulfadli sempat mendapat julukan dari Prof Dr Khasan Effendi sebagai “Birokrat Akademisi” karena pengalamannya dibidang birokrasi mulai dari camat, Kepala Dinas sampai Sekretaris daerah di dua wilayah yaitu Tanah Bumbu dan Banjarmasin.
Karya disertasinya seputar kebijakan pengelolaan alur sungai Barito pun dianggap menciptakan standar baru dalam pemilihan tema karya tulis di IPDN Jakarta.
Zulfadli berharap solusi yang ditawarkan disertasinya dapat menjadi pemikiran yang produktif untuk mengentaskan kendala yang dihadapi dalam pengelolaan Alur Sungai Barito.
“Pendangkalan alur karena tingginya sendimentasi yang dipengaruhi perubahan alam ,kerusakan rambu navigasi hingga konflik terkait penetapan tarif harus segera dientaskan secara bijak dan pro terhadap perubahan,” tambah Zulfadli.
Turut hadir sejumlah tokoh daerah antara lain Dirut PT Bangun Banua, Bayu Bujang, Anggota DPRD Kota Banjarmasin H Sukhrowardi serta Camat Barat Ibnu Sabil, Doktor IPDN pioner pertama dari Kalsel.(Rfz/K-3)