Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Harga Telur Ayam Ras Meroket, Sentuh Rp 34.000 per Kg

×

Harga Telur Ayam Ras Meroket, Sentuh Rp 34.000 per Kg

Sebarkan artikel ini
8 3klm telur
MAHAL - Harga telur ayam ras di Banjarmasin meroket makin mahal Teknik Elektro Poliban di Edukasi Safety Riding via Online. (KP/Opiq)

Banjarmasin, KP – Harga komoditi telur ayam ras makin meroket. Hari ini, untuk harga partaian telur ayam ras dijual Rp 31.000 per kilogram (kg). Sementara di tingkat eceran menyentuh Rp 34.000 per kg. Ditengarai, hal ini diakibatkan naiknya biaya produksi. Selain itu, minimnya stok juga memicu kenaikan harga telur.

“Saat ini kosong stoknya, jadi harga telur melambung. Sekarang kita jual partaian Rp 31 ribu per kg, sedangkan eceran bisa mencapai Rp 33.000 – 34.000 per kg,” ungkap Burhan, pedagang telur di Pasar Lama, Banjarmasin, Rabu (12/7).

Baca Koran

Dijelaskannya, kenaikan baru terjadi beberapa hari terakhir. Sebelumnya, telur ayam ras cukup lama bertahan di angka Rp 30.000 per kg di tingkat grosir.

Kemudian, menurut Burhan lagi, naiknya harga pakan unggas menjadi faktor utama melonjaknya harga telur ayam ras di pasaran.

Selain telur, harga daging ayam ras juga terpantau masih cukup tinggi di pasar tradisional. Di mana untuk daging ayam berukuran besar saat ini dijual Rp 60.000 per ekor, padahal sebelumnya Rp 55.000 per ekor.

“Kalau ayamnya besar, ukuran sekitar 2 kg dijual Rp 60.000. Jadi per kg kisaran harganya Rp 30.000. Dulu sebelum naik harganya antara Rp 25.000 sampai 26.000 saja per kg,” tutur Imah, pedagang ayam di Pasar Sentra Antasari.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Birhasani, membenarkan adanya kenaikan harga sejumlah komoditi di pasaran.

“Kenaikan harga ayam dan telur ayam terjadi jauh sebelum Iduladha. Hal disebabkan oleh kenaikan biaya produksi, antara lain, harga pakan yang naik Rp 500 hingga Rp 600 rupiah per kg,” ujarnya.

Belum lagi, lanjut Birhasani, komponen lainnya seperti obat dan vitamin untuk ternak ayam. Sehingga, kata dia, terjadinya kenaikan tersebut bukan karena permainan peternak atau pun pedagang, tapi lebih tepatnya sebagai penyesuaian antara biaya produksi ke harga jual.

Baca Juga :  Fave Hotel Banjarbaru Rebranding jadi Fave +

“Jadi, kenaikan harga ini bisa disebut masih wajar,” ucapnya.

Pada bagian lain, Birhasani menyebutkan, bahwa bawang putih saat ini juga terjadi kenaikan dibandingkan dua bulan sebelumnya.

“Ini akibat importasinya yang belum maksimal, sehingga berakibat pasokan ke pasar berkurang. Insya Allah dalam beberapa minggu ke depan suplainya pulih dan harga pun akan berangsur pulih. Demikian pula dengan bawang merah, saat ini panennya belum maksimal, lantaran belum semua daerah sentra produksi memasuki musim panen,” tuntasnya. (Opq/K-1)

Iklan
Iklan