BANJARMASIN, kalimantanpost.com – Informasi adanya kucing merah Catopuma badia) di wilayah Kalimantan Tengah berusaha diungkap yayasan Borneo Nature Indonesia atau Borneo Nature Foundation (BNF) Indonesia.
Seorang relawan BNF Indonesia, Mahmud saat berada di Banjarmasin, Selasa (25/7/2023), mengakui pihak yayasannya sudah melakukan upaya untuk mengungkap kebenaran kucing merah yang ada Kalteng tersebut.
Upaya keras itu sudah dilakukan sejak tahun 2007 dengan memasang kamera jebak di kawasan hutan Kecamaran Seribu Riam Kabupaten Murung Raya, dan hasilnya memang ada satwa tersebut terekam kamera.
Dengan adanya rekaman kamera, membuktikan satwa yang konon hanya ada di dua tempat Sumatera dan Kalimantan tersebut memang benar benar ada.
Kucing merah ini memang langka, karena itu jika sudah ada bukti nyata dan bisa ditemukan, keberadaan ini akan diviralkan secara internasional.
Penelitian yang sudah dilakukan berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi, seperti UGM, Unpar, dan perguruan tinggi internasional.
Mahmud atau dengan sebutan Muki menyebutkan yayasan mereka yang berpusat di Palangkaraya tersebut bergerak dalam kegiatan ekologi dan satwa liar, baik di lahan dataran tinggi Puruk Cahu, orang utan di sebangau, dan perairan Gambut, Sungai Kahayan.
Dari semua kegiatan lebih dikosentrasikan ke Ikon Kalimantan Tengah ini yakni kucing merah, selain ada kucing lain yang juga menjadi perhatian.
Keempat spesies tersebut, yakni kucing pesek (Prionailurus planiceps), (Catopuma badia), kucing batu (Pardofelis marmorata), dan macan dahan (Neofelis diardi). (Ant/KPO-3